JATIMTIMES - PuluhanaAparat kepolisian dari Polsek Buduran dan Polresta Sidoarjo mengevakuasi Kepala Desa Sidokepung, Elok Suciati pada Rabu (24/5) malam. Peristiwa tersebut berlangsung di kantor balai Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Hal itu terjadi lantaran Kades Sidokepung, Elok Suciati sejak pukul 09.00-03.00 WIB tidak bisa keluar dari kantor balai desa. Hingga pukul 03.15, Elok berhasil keluar kantor setelah dikawal oleh aparat kepolisian setempat.
Baca Juga : Bikin Malu, Anggota Polisi Polres Blitar Ditahan Akibat Gadaikan Mobil Rental
Sebelumnya, beredar video aksi demo belasan oknum warga di kantor Desa Sidokepung. Dalam video tersebut, massa sedang menyuarakan aksinya di depan kantor desa dan di dalam kantor desa.
Dengan pengawalan aparat kepolisian, akhirnya aparat desa dan Kades berhasil dikawal keluar kantor balai desa. Hal tersebut dipicu oleh aksi protes warga atas kinerja kepala desa yang dinilai gagal. Salah satunya soal pengurusan surat-surat sertifikat di program PTSL yang tak kunjung beres.
Samsul, Sekertaris Desa (Sekdes) Sidokepung saat dikonfirmasi terkait beredarnya video telah membenarkan hal tersebut. Ada belasan oknum warga mendatangi kantor desa, kemudian menggembok pintu pagar utama. Sehingga, kepala desa dan sejumlah staf tidak bisa keluar selama kurang lebih 6 jam.
"Awal mula panitia PTSL didatangi oleh warga ke kantor desa. Intinya, mereka menuntut panitia mundur karena ketua panitia tidak bisa dihubungi. Hal tersebut dianggap merugikan warga yang sedang mendaftar program PTSL. Alhasil, perangkat desa dan kepala desa tidak bisa meninggalkan tempat karena pagar digembok oleh warga," ungkap Samsul, Kamis (26/05/2023).
Dalam proses keluar kantor desa, kades dan staf harus lompat pagar karena hingga menjelang subuh pagar masih digembok.
Baca Juga : Polisi Berhasil Ringkus 10 Pemuda Kasus Pengeroyokan Anggota Ansor Wonoayu
"Rencananya saya mau ke kantor Kecamatan Buduran, untuk melaporkan kejadian tersebut serta meminta petunjuk dari Camat Buduran bagaimana solusi yang terbaik atas insiden ini," jelasnya.
Adapun Santoso, salah satu warga Sidokepung, merasa kecewa karena sebagai pemohon PTSL tidak mendapatkan pelayanan yang serius dari perangkat desa setempat.
”Kami merasa kecewa atas kinerja dari kepala desa. Kami sepakat melakukan aksi demo hingga warga menutup balai desa dan menggembok pintu dan pagar balai desa, hingga bu kades tidak bisa pulang,” pungkasnya.