free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ramcek Pasca Kecelakaan Maut di Kota Batu, Empat Bus Pengangkut Siswa SMK Asal Bali Ditahan karena Tak Layak

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

09 - Jan - 2025, 15:09

Placeholder
Bus pariwisata yang masih satu rombongan dengan wisatawan yang mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Imam Bonjol Batu ditahan karena hasil ramcek menyatakan tak laik jalan.(Foto: Prasetyo Lanang/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Rombongan wisata siswa SMK TI Global Badung Bali yang berlibur di Kota Batu sempat tertahan tak bisa pulang karena bus diketahui tak lolos Ramp Check (Ramcek) alias uji kelaikan. Hal ini pasca kecelakaan beruntun bus pariwisata di Jalan Imam Bonjol Kota Baru Rabu malam (8/1/2025).

Pihak kepolisian dari Ditlantas Polda Jatim dan Polres Batu berupaya memastikan kondisi kendaraan layak untuk ditumpangi wisatawan. Para penumpang yang terdiri dari siswa dan guru SMK ditampung sementara di selter yang disiapkan Kepolisian, BPBD dan tagana yakni di HC Putra kawasan toko oleh-oleh.

Baca Juga : éL Hotel Kartika Wijaya Batu Geber Diskon 12% hingga Gelar Kegiatan Baksos: Rayakan Hari Jadi Ke-12

 

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin menjelaskan, bus yang mengalami kecelakaan beruntun pada Rabu malam merupakan satu dari empat rombongan bus SMK TI Global Badung Bali. Total ada empat bus yang membawa penumpang sekitar 168 orang siswa dan guru. Mereka yang seharusnya pulang ke Bali hari ini sejak kemarin terpaksa tertunda.

"Dari rombongan yang kecelakaan kemarin malam, ternyata tidak sendirian. Ada 3 bus lainnya yang menyertai. Jadi rombongan seluruhnya ada 4 bus, dengan 160-an peserta. Kami menghentikan yang 3 lagi, yang kebetulan masih berada di Batu. Dan faktanya setelah kami cek, ketiga bus rombongan ini tidak laik jalan," tegas Komarudin saat ditemui, Kamis (9/1/2025).

Kondisi itu disikapi tegas oleh pihak Dirlantas dan Polres Batu. Dimana pihak PO bus diminta segera mengganti bus dengan yang layak jalan. Bus didatangkan ke area selter untuk mendapatkan pengecekan hingga bisa diperbolehkan untuk membawa para peserta kembali.

"Karena faktanya ada yang surat-suratnya mati, KIR-nya mati, kondisi bannya retak-retak. Ini yang perlu kami ambil tindakan tegas sehingga untuk pengembalian peserta kami minta untuk penggantian kendaraan. Kepulangan peserta akan kami kawal sampai dengan di penyeberangan di Ketapang," tambah dia.

Seluruh peserta tur wisata diminta tetap di selter hingga seluruh proses penggantian bus dan pengecekan laik jalan selesai. Selain itu, sopir bus dipastikan dalam keadaan fisik yang baik sehingga tidak membahayakan pengendara lain.

Baca Juga : Rumah Warga di Tirtoyudo Malang Jebol Tertimpa Longsor

 

"Untuk sopir juga kami lakukan pemeriksaan dulu, setelah kondisinya fit, kondisi kendaraan baik, kami akan kawal mereka. Kami juga akan mengembangkan penyelidikan ke pihak PO bus," imbuh Komarudin.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata dengan nopol DK-7942-GB diduga kecelakaan usai mengalami rem blong, mulai dari Jl. Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, dan berhenti setelah menabrak pohon di Jalan Pattimura, Desa Beji, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Diketahui bus pariwisata itu membawa rombongan siswa dari SMK TI Bali Global Badung itu menabrak 16 kendaraan. Dengan 14 orang jadi korban, sebagian dilarikan ke RS Hasta Brata Kota Batu dan Kara Husada Batu, sebagian lain dirujuk RSSA Malang. 4 korban diketahui meninggal dunia, sementara lainnya luka ringan hingga berat.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Sri Kurnia Mahiruni