JATIMTIMES - Semua umat manusia tentunya ingin selamat dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Untuk itu, terdapat hal yang harus dijaga agar selamat dalam hidupnya.
Diolah dari IslamPos, terdapat hal yang harus dijaga agar selamat, yakni menjaga lisan. Seseorang yang mampu dan senantiasa menjaga lisannya, maka Allah SWT akan senantiasa membimbingnya pada perbuatan yang baik dan memberikan ampunan terhadap dosanya.
Baca Juga : Jangan Suka Pamer dan Bangga Berbuat Dosa, Ini Ganjaran dari Allah
Dalam Al-Qur'an Surat Al Ahzab 70, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian".
Karena selain menjaga hati, menjaga lisan merupakan hal yang penting. Sebab, lisan yang terjaga, maka akan berpengaruh atau berimbas terjaganya anggota tubuh dari hal-hal negatif yang diucapkan oleh lisan.
Hadist riwayat At Tirmidzi dari Abu Aaid al-khudry, Al-munawy menyatakan bahwa sanadnya shohih dalam faydhul qodiir, "Pada pagi hari, seluruh anggota tubuh anak adam semuanya tunduk pada lisan, dan berkata: (Wahai lisan), bertakwalah kamu kepada Allah SWT atas (keselamatan) kami. Karena keadaan kami tergantung engkau. Jika engkau istiqomah, maka kami akan istiqomah. Jika engkau menyimpang, kami (juga) menyimpang".
Dalam menjaga lisan, tentunya harus menjaga dari ucapan -ucapan kotor dan harus selalu mengucapkan hal yang baik dan benar. Berbagai riwayat pun telah menjelaskan dan menegaskan hal tersebut.
Disebutkan oleh Ibnu Abdul Baae dalam kita at-tamhiid juz 17 hal 447, Al-ahnaf bin qois seorang tabi’i RA mengatakan, “Mengucapkan kalimat yang baik lebih baik dari diam, dan diam lebih baik dari ucapan yang sia-sia dan batil. duduk bersama orang sholih lebih baik dari menyendiri. menyendiri lebih baik dari duduk bersama orang yang jahat".
Baca Juga : Viral, Ustaz Adi Hidayat Diminta Wanita untuk Jadi Imamnya, Begini Jawabnya
Kemudian, dari Syarh Shohih Muslim Linnawawy (2/19), Al-imam Asy-syafi’i berkata agar seseorang hati-hati dalam berbicara dan tidak sembarangan, "Jika engkau akan berbicara berpikirlah (terlebih dahulu). Jika nampak bahwa tidak ada bahaya (mudharat), maka berbicaralah. jika padanya ada mudharat atau ragu, tahanlah (tidak berbicara)".
Kemudian, dalam Mukhtashar Minhajul Qoshidin karya ibnu qudamah (3/24), Shahabat Nabi Abud Darda ra berkata, "Sesungguhnya dijadikan untukmu 2 telinga dan 1 mulut agar engkau lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara".