JATIMTIMES - Gunung Merapi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejak Sabtu (11/3/2023) mulai pukul 12.12 WIB. Menurut catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta sebanyak 24 kali guguran awan panas terjadi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menyampaikan, 24 kali guguran awan panas itu terdeteksi hingga pukul 16.00 WIB. "Tercatat 24 kali awan panas guguran di Gunung Merapi hingga pukul 16.00 WIB. Saat ini aktivitas vulkanik di Gunung Merapi masih fluktuatif dan beberapa kali terdengar suara guguran dari Pos Babadan," kata Agus, dikutip Viva, Minggu (12/3/2023).
Baca Juga : Diduga Petasan Meledak di Kasembon Malang, 1 Tewas dan Rumah Hancur
Lebih lanjut, Agus menyebut awan panas guguran itu juga menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanik di beberapa daerah, Jawa Tengah. Seperti di Magelang hingga Wonosobo.
"Hujan abu di Magelang karena angin mengarah ke sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi," katanya.
Titik terjauh hujan abu mencapai wilayab Wonosobo, Jawa Tengah atau berjarak 33 kilometer dari Gunung Merapi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun telah menginstruksikan tim tanggap bencana yang terdiri dari relawan, BPBD, dan SAR untuk membantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Merapi. Tim juga telah menyiapkan bantuan logistik dan tempat pengungsian.
Baca Juga : Berawal Hampir Gantung Diri karena Depresi, Kini Evan Membagi Nasi Bungkus kepada Sesama
Di Magelang, kata Ganjar ada tiga wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi Merapi. Di antaranya, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali. "Lokasi di Kabupaten Magelang meliputi Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Srumbung," ungkap Ganjar.
"Kabupaten Magelang ada tiga tim yang sudah kita terjunkan untuk menuju di tiga kecamatan sekaligus assesment di masing-masing lokasi dan membawa bantuan masker karena ini yang pertama dibutuhkan," imbuh Ganjar.