free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Berawal Hampir Gantung Diri karena Depresi, Kini Evan Membagi Nasi Bungkus kepada Sesama

Penulis : Ervinda Zahra - Editor : Yunan Helmy

12 - Mar - 2023, 02:46

Placeholder
Evan saat sedang membagi makanan.

JATIMTIMES - Evan, seorang pemuda sederhana yang tidak mau menyebutkan nama lengkapnya, mencoba menawarkan bantuan di tengah hingar bingar Kota Yogyakarta. Nomor ponsel pribadinya sengaja dia sebar untuk siapa pun yang membutuhkan makan. Nasi gratis Evan antar ke indekos pemesan.

Pemuda asal Gunungkidul yang kini indekos di Pugeran Maguwoharjo ini lantas memundurkan ingatannya pada peristiwa  Desember 2022 silam. Saat itu, Evan mengaku hanya bisa mengonsumsi buah sukun yang jatuh di halaman kosnya karena ia sama sekali tak memiliki uang.

Baca Juga : Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 50 Kg, Berikut Tips Diet Ala Selebgram Clarissa Putri!

"Saya tidak pegang uang sama sekali. Lapar. Ada buah sukun jatuh, saya ambil, bersihkan dan rebus. Tiga hari saya makan itu, dipanaskan sampai tiga hari. Lalu teman saya tahu dan akhirnya mengajak makan bakso. Dia menyelamatkan saya," ungkapnya.

Evan mengaku, sudah sejak lama mengalami depresi yang bahkan hampir membuatnya kehilangan nyawa. Ia sudah berpikir untuk menyudahi hidup, gantung diri dan meninggalkan segala yang menyakitkan di dunia.

Namun, peristiwa di bulan Desember, saat datang temannya membantu membelikan semangkok bakso, mengubah pandangannya terhadap kehidupan. Hatinya tergerak melakukan hal serupa, membantu orang lain dengan segala daya upaya yang dia mampu.

"Momen itu titik balik saya. Beberapa waktu sebelumnya, saya sudah hampir nggantung mas, mau bunuh diri saja karena sudah merasa depresi. Ya karena keluarga, ya karena krisis eksistensi diri juga. Tapi kemudian pertolongan teman itu, bakso satu mangkok itu mengubah pola pikir dan hidup saya," imbuh pemuda berbadan kurus ini.

Mendapat uang dari hasil kerja sebagai freelancer, Evan lantas nekad membuat gerakan nasi darurat yang dimulainya dari akun Twitter. Ia membuka call center dari nomor pribadinya untuk dihubungi siapapun yang tidak bisa makan karena tak punya uang.

"Ada uang sisa di tabunganku Rp 400 ribu, itu dari hasil freelance. Kupakai semua untuk membelikan nasi bungkus orang yang menghubungi lewat nomorku. Mulai begitu saja, dan ternyata banyak yang relate dengan situasi ini, tidak bisa makan karena ga ada uang. Saya bergerak, mengantar pakai sepeda, karena hanya punya sepeda. Dari Pugeran, bisa sampai Gamping bahkan Pleret juga. Selama saya bisa, saya antar. Banyak bisanya ya karena kerjanya freelance," sambungnya, lalu tersenyum.

Dari perjumpaan dengan orang-orang yang dibantunya, Evan merasa semakin bersemangat menjalani hidup. Meski sebenarnya tak punya penghasilan tetap dan bahkan hidup pas-pasan, tapi ia seperti menemukan kekuatan kedua untuk hidup ketika bangun di pagi hari dan menatap hari.

Selama satu bulan lebih, setiap hari tak pernah putus Evan bergerak membantu memberikan nasi darurat. Siapa saja yang menghubungi, tak memiliki uang dan tak bisa makan, akan didatangi serta dibantu. Menu wajibnya adalah nasi bungkus dengan sayur dan lauk telur yang dibelinya di warung saat perjalanan mengantar.

Baca Juga : Peringati Hari Pers Nasional ke-77, Wali Kota Kediri Berangkatkan Jalan Sehat dan Deklarasi Damai Antar Perguruan Silat

"Apa yang saya makan, itu yang mereka makan. Paling tidak nasi, sayur dan telur. Siapa pun yang minta, apakah saya antarnya ke kos eksklusif, apartemen atau rumah rusak. Menunya sama. Karena ada ternyata, orang tinggal di kost bagus, ga bisa makan karena ga ada uang. Intinya yang bukan terjebak pinjol, saya tolong," ungkapnya lagi.

Bukan tanpa penyaring, Evan akan bertanya secara personal kepada orang yang mengirim pesan minta bantuan. Pasalnya, beberapa kali ia mendapat pesan tak terkonfirmasi yang membuat nasi daruratnya tidak tersampaikan.

"Saya biasanya tanya dahulu, berusaha tidak menyinggung perasaan tapi memastikan dia benar-benar butuh. Kemarin sempat dipesani nasi untuk 10 orang, janjian di Jalan Batikan. Saya datang menunggu 30 menit pakai sepeda, bawa 14 bungkus nasi tapi orangnya tidak datang. Ya itu akhirnya saya tidak mau memberikan ke orang random," kenangnya.

Setelah cuitannya viral di Twitter sehari lalu, ada banyak donasi masuk ke rekeningnya, meski tak terbuka ia buka. Ia berikrar menggunakan seluruh donasi yang masuk untuk memperpanjang nafas nasi darurat yang digerakkannya membantu banyak lagi orang membutuhkan.

"Saya mau pakai beli motor dulu, cari yang murah Rp 2 jutaan saja biar saya bisa gerak lebih jauh dan cepat. Sisanya akan dipakai terus sampai ke depan. Karena ini nanti setelah viralnya selesai, donasi berhenti, gerakan saya harus tetap jalan. Banyak yang harus dibantu soalnya, karena ternyata kita tidak pernah tau bagaimana sebenarnya yang dialami orang. Hidup ini benar seperti istilah Jawa, wang sinawang ternyata," pungkasnya.


Topik

Peristiwa Nasi gratis gerakan sosial Evan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ervinda Zahra

Editor

Yunan Helmy