JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menaikkan honor atau insentif bagi para Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) di Kota Malang.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang Ahmad Fuad Rahman menyampaikan, bahwa besaran insentif bagi para Ketua RT dan Ketua RW di Kota Malang masih berada di bawah Rp 1 juta. Padahal di beberapa kota lain, seperti Kota Surabaya, kata Fuad sudah berada di atas Rp 1 juta.
Baca Juga : Di Era Wali Kota Sutiaji, Permasalahan Pengelolaan Pasar Besar Terselesaikan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang 2021 terdapat 557 RW dan 4.286 RT. Di mana untuk Ketua RW di Kota Malang mendapatkan insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan dan Ketua RT di Kota Malang sebesar Rp 500 ribu per bulan.
"Kami minta (kenaikan insentif) minimal Rp 1 juta untuk RT, Ketua RW nya Rp 1,5 juta," ungkap Fuad kepada JatimTIMES.com.
Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, alasan permintaan kenaikan insentif bagi Ketua RW dan Ketua RT dikarenakan kontribusi yang telah diberikan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
"Seharusnya kita ingat lagi, RT RW ini punya kontribusi dan kami menginginkan RT dan RW biar maksimal kinerjanya dinaikkan insentifnya walaupun tidak banyak," jelas Fuad.
Terlebih lagi, anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) Lowokwaru ini menjelaskan, bahwa di tahun 2018 Wali Kota Malang Moch Anton sempat mewacanakan kenaikan insentif Ketua RT dan Ketua RW di Kota Malang.
Baca Juga : Mantan Sekjen NasDem Sebut Surya Paloh Salah Hitung Saat Calonkan Anies BaswedanÂ
"Saya tahun 2018-2019 itu menjadi dewan, pemerintahan sebelumnya Abah Anton itu sudah mewacanakan Rp 1 juta per bulan untuk RW dan RT. Misalnya Ketua RW nya Rp 1,5 juta, Ketua RT Rp 1 juta, tapi itu tidak terealisasi," terang Fuad.
Sementara itu, disinggung mengenai porsi anggaran untuk memenuhi kenaikan insentif Ketua RT dan Ketua RW di Kota Malang, Fuad memperkirakan hal itu mencukupi. Terlebih lagi, menurut Fuad, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Kota Malang dalam beberapa tahun terakhir cukup banyak.
"Ada yang Rp 500 miliar, ada yang Rp 300 miliar. Itu kalau hanya puluhan miliar kita kasih bisa mengurangi SILPA. Jadi kami mohon APBD ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kota Malang, salah satunya insentif untuk RT dan RW dinaikkan," pungkas Fuad.