free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Mantan Sekjen NasDem Sebut Surya Paloh Salah Hitung Saat Calonkan Anies Baswedan 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

06 - Feb - 2023, 20:41

Placeholder
Mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella (foto: tangkapan layar YouTube Akbar Faizal Uncensored)

JATIMTIMES - Mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menilai NasDem salah hitung saat memutuskan untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024. 

Pernyataan itu, disampaikan Rio saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, beberapa waktu lalu. 

Baca Juga : DPRD Surabaya Dorong Pemkot Optimalkan Akses Pelatihan dan Permodalan untuk UMKM

"Menurut saya ada salah hitung dalam persoalan (pencalonan) Anies yang dilakukan NasDem. Saya pikir orang sekitar bang Surya tidak memberikan nasihat yang betul atau memberikan masukan ke Bang Surya (Surya Paloh). Jadi ketika salah hitung kemudian buru-buru nyatakan mendukung Anies," kata Rio. 

"Dan saya sudah ingatkan pada waktu Kongres waktu itu, ketika Anies diundang dalam pembukaan dan diberi kesempatan dalam pidato. Sedangkan Presiden yang kelasnya memang adalah Munas atau Kongres tidak diundang, padahal yang mengesahkan apakah munas itu sah atau tidak, itu adalah Presiden melalui Menkumham," imbuh pria yang menjadi kader PDI Perjuangan sejak 2019 itu. 

Menurut Rio, saat itu, Anies Baswedan seharusnya bukan diundang dan memberi pidato saat Kongres Partai NasDem. 

"Nah saya mengingatkan bahwa Anies itu kelasnya muswil bukan kelasnya kongres. Tapi orang di sekitar bang Surya mungkin memberikan masukan lain," ujar pria yang pernah menjadi Ketua Umum Partai NasDem itu. 

Dari kesalahan hitungan NasDem untuk Anies itu, menurut Rio terus berlanjut. 

"Jadi kalau misalnya kemudian setelah kongres mereka berkunjung ke PKS alasan untuk supaya meredam oposisi. Sebenarnya oposisi apa PKS dengan Demokrat. Tidak bisa apa-apa juga dua (PKS dan Demokrat) itu melawan 7 partai yang berkoalisi (saat itu). Dan juga bukan harus NasDem juga yang harus mendekati. Kan sistem berkoalisi itu parpol mendukung presiden, ya harusnya presiden dong yang memang berkepentingan terhadap oposisinya PKS dan Demokrat bukan NasDem," imbuh Rio. 

Lantas disinggung nasib PKS dan Demokrat yang sudah deklarasi Anies sebagai Capres 2024, Rio menegaskan bahwa menyatakan mendukung Anies, bukan berarti berkoalisi dengan NasDem.

"Saya ngga begitu yakin itu, NasDem mau, kalau AHY jadi wapres. Jika NasDem mau AHY jadi wakilnya Anies, pasti koalisi perubahan itu udah terjadi dari kemarin-kemarin," tegasnya. 

Rio menilai ketidaksetujuan NasDem soal AHY jadi wapres, karena nantinya akan meningkatkan elektabilitas demokrat di masa mendatang. 

"Hari ini, sepanjang Demokrat memaksakan AHY, menurut saya Koalisi Perubahan itu sulit terjadi. Yang ada kumpul-kumpul di warung padang, selesai jumatan, terkumpul tim kecil, bicara tentang platform, tapi poin soal wapres tidak akan terselesaikan," tegas Rio. 

Baca Juga : Gerindra Tulungagung Bertekad Menangkan Prabowo sebagai Presiden dan Bidik Kursi Bupati

Pria yang juga pernah menjadi kader PAN sejak 1999 hingga 2011 itu menilai apa yang dilakukan NasDem baru-baru ini segera direspon oleh Demokrat dengan mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan. 

"Menurut saya, apa yang dilakukan bang surya yang mengirimkan tim ke gerindra PKB, kemudian ke Golkar, itu ditanggapi AHY secara main-main, jadi dia (AHY) mancing bahwa oh kita juga dukung Anies. Persoalannya kan Anies ada syarat-syarat di belakangnya. Itu adalah dalam rangka meyakinkan NasDem, bahwa demokrat mendukung Anies," tegas Rio. 

Soal deklarasi dukungan ke Anies itu, menurut Rio, menjadi senjata Demokrat yang ingin memberikan pesan kepada pendukung Anies bahwa jika terjadi koalisi perubahan itu bukan kesalahan demokrat atau PKS, tapi kesalahan pada NasDem. 

"Jadi buru-buru Demokrat menyatakan dukungannya kepada Anies. Karena hari ini, ada kesan di publik itu bahwa belum terjadinya koalisi karena persoalan ada di demokrat dan PKS," jelas Rio. 

Rio juga menjelaskan jika pertemuan Surya Paloh dengan golkar, kemudian meminta elite NasDem berkunjung ke Sekber PKB-Gerindra adalah dampak dari pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.  

"Golkar agar berhati-hati dengan permainan ini. Tak ada untungnya bagi Golkar, sekali bertemu saja sudah diklaim KIB bakal bergabung dengan koalisi perubahan," tegas Rio. 

Sebelumnya ramai di media soal kabar Ketum Partai NasDem Surya Paloh yang menyebut kemungkinan partainya bergabung dengan koalisi Indonesia bersatu (Golkar, PAN , dan PPP), atau sebaliknya. Pernyataan itu ramai diberitakan di media mainstream usai pertemuan Surya Paloh dengan Ketum Golkar Airlangga Hartanto di Markas Golkar (Rabu, 1 Februari 2023). 

"Apakah mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan NasDem. Jadi probability, kemungkinan, itu masih terbuka," kata Surya Paloh. 


Topik

Politik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya