JATIMTIMES - Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Universitas Islam Malang (Unisma) dalam upaya memberdayakan pesantren dan para santri. Potensi pesantren dan para santri didorong agar optimal, khususnya pada bidang pertanian.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi datang ke Unisma memberikan motivasi dan menyerahkan langsung bantuan bibit di sela-sela kegiatan kuliah umum yang digelar Unisma dengan tema "Pemberdayaan Santri dalam Pengelolahan Sampah untuk Meningkatkan Pendapatan Pertanian Pesantren".
Hasnul mengatakan, dalam upaya peningkatan pendapatan pesantren, tentunya terdapat berbagai langkah. Apalagi, pondok pesantren (PP) memiliki andil dalam pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga : 2023, Gubernur Jatim: Ada 7 Prioritas Utama yang Harus Dikerjakan Secara Kolaboratif
Menurut dia, pesantren dan para santri harus mampu memberikan kontribusi dan mengaplikasikan kemampuan mereka di masyarakat. "Sesuai arahan Bapak Presiden, bagaimana memberdayakan pesantren utamanya para santri untuk siap pakai nanti setelah selesai dari pesantren dan mengaplikasikan kemampuan mereka di masyarakat. Program-program pertanian ada banyak. Di litbang maupun BPSDM juga banyak. Banyak sekali program yang lebih diutamakan sekarang untuk pemberdayaan," jelas Hasnul.
Potensi pesantren dan santri ini sangatlah besar. Sebab, mayoritas umat muslim Indonesia melakukan pendidikan di pondok pesantren. Banyak juga sumber daya berkualitas lahir dari lingkungan pondok pesantren.
Untuk itu, melalui kuliah tamu ini, juga diharapkan ada penguatan sinergi antarsektor, baik dari perguruan tinggi, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat sehingga berbagai program bisa berjalan efektif.
Dalam kesempatan itu, turut disalurkan bantuan Kementerian Pertanian secara simbolis kepada tiga pondok pesantren. Bantuan itu diberikan Harvick Hasnul Qolbi didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Rektor Unisma Prof Maskuri MSi.
Secara simbolis, bantuan diserahkan kepada PP Bahrul Maghfiroh yang mendapat bantuan benih padi 10 hektare, PP Raudlotul Thohirin yang menerima bantuan benih jagung 10 hektare, dan PP Ainul Yaqin Unisma yang mendapat bantuan berupa dua unit cultivator.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Maskuri MSi menyampaikan, selain tiga pondok pesantren tersebut, juga terdapat pondok pesantren yang mendapatkan bantuan. Ada pula PP Darut Tauhid Al-Jenderami, PP Raudlatul Ulum 04, PP An-Nur 2, PP Nurul Amanah Bangkalan, Darul Ukhuwwah Putri 2, PP Taklimil Qur'an, PP Bustanul Huda, Yayasan PP A Wahid Hasyim, PP Madinatul Ilmi Qur'an, PP Bailul Falakh, Yayasan PP Thoriqul Huda, PP Aladuni serta PP Al-Amien Kediri.
Baca Juga : Dinsos Kota Malang Salurkan Alat Bantu Dengar dan Tablet untuk Penyandang Disabilitas
Maskuri mengatakan, langkah itu menjadi bagian dari Unisma untuk juga membangun jejaring bersama dalam mengembangkan jiwa entrepreneur para santri. Sehingga santri tidak terkesan hanya paham terhadap keilmuan keagamaan, namun juga keilmuan umum.
Pesantren ini diharapkan dapat mampu menjadi sebuah agen perubahan dan dapat melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk perubahan yang lebih baik. "Jangan sampai terkesan bahwa santri itu hanya paham terhadap kitab kuning. Tapi mereka juga ikut berpartisipasi, ikut mengambil bagian dalam pemberdayaan ekonomi," ucapnya.