JATIMTIMES - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri pagi ini (Senin, 19/12/2022) kembali menerima kunjungan study komparatif dari kabupaten sekitar, kali ini Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya juga terdapat beberapa kabupaten/kota yang melakukan study komparatif seperti Kabupaten Malang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Tulungagung dan Berau.
Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari menjelaskan, sebagaimana diketahui bahwa Kota Kediri pada tahun 2022 mendapat alokasi DBHCHT sebesar Rp119 miliar yang dipergunakan untuk bidang kesejahteraan masyarakat, bidang kesehatan dan bidang penegakan hukum.
"Sedangkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp10,5 miliar yang dipergunakan untuk pemberian bantuan modal usaha dan pendataan pengawasan mesin pelinting rokok," terang Tanto.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Ajak ASN Berbenah Tingkatkan Kinerja dan Kedisiplinan
Dari kegiatan pendataan pabrik rokok di Kota Kediri, Tanto menambahkan, yang sudah dilakukan sejak bulan Juli sampai Desember 2022 diketahui bahwa hanya pabrik rokok PT. Gudang Garam Tbk yang memiliki dan menggunakan mesin pelinting rokok. Adapun tiga pabrik rokok lainnya yaitu pabrik rokok Dua Dewi, Talining Jagad dan Essen Oil tidak mempunyai mesin pelinting rokok.
"Adapun kunjungan study komparatif dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto bertujuan untuk mengetahui penggunaan DBHCHT bidang kesejahteraan masyarakat yang dikelola oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, terutama pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT," tambah Tanto.
Sedangkan pada pertemuan ini, Kepala Bidang Perindustrian Lilin Nuryani menjelaskan sasaran dan besaran bantuan modal teknis pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT.
"Untuk teknis pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT dimulai dari penyusunan perwali juknis, proses pendaftaran, verifikasi administrasi, verifikasi RAB, verifikasi lapangan, penetapan penerima, pembukaan rekening dan penyerahan bantuan, serta rencana monitoring dan evaluasi," kata Lilin.
Acara juga diwarnai dengan diskusi bersama dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.
Untuk diketahui pada tahun 2022 ini masih sedikit kabupaten/kota yang mengalokasikan pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT, di antaranya Kota Kediri, Kota Surabaya dan Kota Malang.
Pihak Disperdagin Kota Kediri berharap, study komparatif ini bisa bermanfaat dan program pemberian bantuan modal yang bersumber dari DBHCHT juga bisa dilaksanakan di kabupaten/kota lainnya sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta tidak menimbulkan kecemburuan sosial.