JATIMTIMES - Erupsi Gunung Semeru Lumajang yang terjadi pada tanggal 4 Desember kemarin menyebabkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, rumah warga dan lahan pertanian.
Sekda Lumajang Drs. Agus Triono M.Si pagi ini, Selasa (6/12) mengatakan, data sementara dari hasil asessment BPBD Lumajang, sedikitnya 30 rumah tertimbun abu vulkanik Semeru, dan tiga rumah benar-benar rata dengan tanah.
Baca Juga : Pray For Semeru, Bupati Jember Siap Kirimkan Petugas Medis dan BPBD ke Lumajang
"Rumah yang tertimbun ada di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. Dusun ini memang cukup parah terdampak akibat Awan Panas Guguran (APG) pada hari Minggu (4/12) kemarin," kata Sekda Lumajang.
Selain merusak pemukiman warga, erupsi Semeru ini juga merusak sejumla fasilitas umum seprti sekolah, masjid dan jembatan. Saat in jembatan Kajar Kunin belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Ini tidak termasuk lahan pertanian warga yang lahan dan tanamannya rusak akibat APG kemarin. Ada banyak tanaman yang rusak, seperti tanaman padi, tomat, sawi putih, tebu dan sejumlah tanaman lainnya," kata Sekda Lumajang kemudian.
Saat ini, masih kata Sekda Lumajang, Pemkab Lumajang bersama elemen lainnya masi berusaha melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap kerusakan yang ada.
Baca Juga : Kronologi Kecelakaan Maut Pickup Vs Kereta: Tiga Orang Meninggal di Sumberpucung, 1 Korban Berusia 3 Tahun
"Perlu waktu, perencanaan dan evaluasi menyeluruh terhadap upaya rekonstruksi dan rehabilitasi ini. Yang jelas, semuanya sedang kita upayakan. Hari ini kita masih fokus kepada pemenuhan kebutuhan pengungsi," jelas Sekda Lumajang kemudian.
Sekda berharap aktivitas Semeru terus mereda, sehingga usaha yang dilakukan Pemkab Lumajang dalam menangani dampak akibat APG kemarin dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.