JATIMTIMES - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (4/12) pagi, erupsi gunung semeru itu berdampak pada negara tetangga yaitu Jepang.
Badan Meteorologi Jepang terus memantau ancaman gelombang tsunami yang meningkat di daerah pesisir negaranya akibat dampak erupsi gunung semeru.
Baca Juga : Warga Supiturang Lumajang Diungsikan, BPBD Mulai Dirikan Dapur Umum
Mengutip laporan badan tersebut, lembaga penyiaran Jepang NHK melaporkan gelombang tsunami bisa mencapai pesisir Prefektur Okinawa secepat-cepatnya sekitar pukul 05.30 GMT atau sekitar 12.30 WIB hari ini.
Okinawa tersebut merupakan prefektur di bagian paling selatan Jepang.
prefektur itu terdiri dari ratusan pulau yang disebut Kepulauan Ryukyu dan membentuk rantaian kepulauan yang panjangnya melebihi 1.000 km.
Prefektur Okinawa juga menjadi rumah dari pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik.
Meski demikian, belum ada informasi terbaru mengenai potensi gelombang tsunami yang diakibatkan erupsi gunung semeru itu.
Peringatan ancaman tsunami dari warga di pesisir juga bum ada hingga saat ini.
Sebelumnya, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) sekitar Minggu pagi.
Akibat dari muntahan awan panas itu, beberapa warga yang tinggal di dekat gunung tersebut harus mengungsi.
Baca Juga : Dosen Sospol Unisba Gelar Sosialisasi Tangkal Berita Hoax
Menurut salah satu warga, Ahmad Samiludin mengatakan asap dari Gunung Semeru terlihat pekat.
Ia melihat asap itu dari lokasi tempat tinggalnya yaitu di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
"Sangat pekat sekali. Alirannya lava cepat. Mohon doanya. Banyak yang sudah turun juga [evakuasi]," kata Ahmad, dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (4/12/2022).
Aktivitas erupsi Gunung Semeru itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak