JATIMTIMES - Jumlah pengguna internet atau media sosial di Indonesia terus meningkat. Era internet telah menghadirkan berbagai kemajuan teknologi. Namun di sisi lain, terjadi keberlimpahan berita dan penyebaran berita-berita hoax juga semakin meningkat.
Fenomena hoax telah menimbulkan kerugian, keraguan terhadap informasi yang diterima, sekaligus membingungkan masyarakat.
Baca Juga : Tingkat Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Sebagai wujud pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dan bentuk kepedulian dalam mengedukasi masyarakat tentang hoax, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar melalui Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) menggelar sosialisasi menangkal berita hoax melalui cek fakta pada Sabtu (26/11/2022) di Kelurahan Talun, kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Kegiatan ini diikuti sekitar 15 orang dari perwakilan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Talun
Dosen Fisipol Unisba Blitar Anita Reta Kusumawijayanti selaku narasumber kegiatan ini mengungkapkan, remaja kini rentan terhadap informasi dan berita hoax, khususnya yang ada di sosial media. Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut seperti budaya saling berbagi, pamer, sentimen terhadap SARA, terjebak dalam esprite des corps yang keliru serta belum bisa membedakan ranah private dan publik.
"Banyak sekali faktor yang memengaruhi seseorang mudah terjebak berita hoax hingga mereka enggan untuk mengecek kebenaran dari berita itu," ungkap Reta kepada peserta saat kegiatan sosialisasi tersebut.
Untuk menyikapi hal tersebut, Reta menyarankan supaya para remaja harus bisa untuk menahan dan mengecek kebenaran dari suatu berita yang diterima sebelum meneruskan informasi tersebut. "Tahan dulu, baca dulu, lihat kebenaran berita tersebut, jangan keburu untuk langsung di-share," imbuhnya.
Baca Juga : Wisuda Periode V Tahun 2022, UIN Malang Kukuhkan 800 Wisudawan Sarjana dan Pascasarjana
Dosen ilmu komunikasi ini menuturkan terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan guna mengecek berita yang diterima itu valid atau tidak. Lebih lanjut, ia meyebutkan kini telah banyak tersedia platform digital yang menyediakan layanan untuk mengecek informasi ataupun berita yang ada.
"Sekarang ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk mengecek kevalidan suatu informasi seperti cekfakta.com, turnbackhoax.id hingga cekfakta.tempo.co yang bisa kita manfaatkan," jelasnya.