JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi mendapat penghargaan bergengsi Dwija Praja Nugraha (DPN). Anugerah DPN ini merupakan Anugerah tertinggi Pengurus Besar PGRI kepada Kepala Daerah yang memiliki komitmen dedikasi dan perhatian yang tinggi kepada kemajuan pendidikan dan para guru di wilayah yang dipimpinnya.
Penyerahan Anugerah DPN ini dilakukan di Marina Convention Center (MCC), Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/12) siang. Acara ini digelar bertepatan dengan puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2022.
Baca Juga : Bola Canggih Piala Dunia 2022 Qatar Bukan Buatan Indonesia
Prosesi penyerahan Anugerah DPN disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dimana dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo hadir dengan didampingi Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek) Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makariem dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Sanusi, anugerah yang ia terima tersebut merupakan apresiasi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama PGRI dan semua pihak terkait upaya memajukan mutu pendidikan. Tidak terkecuali upaya yang dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan guru honorer.
"Kita bersama-sama sudah banyak mencoba untuk membantu para guru sesuai dengan kewenangan dalam bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang, utamanya kepada para guru honorer. Sejak saya menjabat Bupati Malang berusaha menyamakan besaran gaji para guru honorer minimal sama dengan UMR Kabupaten Malang," ujar Sanusi di Semarang, Sabtu (3/12/2022).
Terpilihnya Sanusi sebagai satu-satunya Kepala Daerah di Jawa Timur yang menerima penghargaan DPN ini juga telah melalui sejumlah proses sebelumnya. Dimana sebelumnya, ia telah dinyatakan lolos verifikasi oleh Pengurus Pusat PGRI, yang di dalamnya juga termasuk penelusuran jejak digital.
Detailnya, penobatan Anugerah DPN meliputi; perhatian terhadap kemajuan, kualitas, prestasi pendidikan sangat tinggi dengan menargetkan kepada guru-guru agar nilai ujian anak rata-rata 9,00, sebelumnya Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berada di peringkat 33 dan kini bisa naik ke peringkat 23 di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tentunya, dalam penghargaan itu, Sanusi memang dinilai telah punya perhatian lebih terhadap dunia pendidikan. Salah satunya terkait biaya pendidikan. Baik melalui Boskab, Beasiswa S2, PPG bagi guru Agama Islam hingga upaya meningkatkan kesejahteraan pendidikan guru honorer.
Selain itu juga keberanian dalam menerbitkan Perbub No 7 tahun 2021 tentang honorer, Seluruh Tenaga Honorer Pendidikan Telah Tuntas Menerima SK Pejabat (Kepala Dinas Pendidikan), Perhatian dan Dukungan terhadap perjuangan organisasi profesi guru (PGRI) Kabupaten Malang sangat tinggi, pemberian sarana serta dana hibah.
''Di samping itu kita juga fokus pada perihal kualitas pendidikan. Pemerintah Kabupaten Malang dan PGRI Kabupaten Malang terus berusaha bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan anak didik karena anak kelak sebagai penerus masa depan bangsa. Sarana dan prasarana Mulai tahun ini dan tahun sebelumnya juga kita dukung, agar sekolahan sekolahan yang tidak layak agar dapat lebih baik," pungkasnya.
Baca Juga : Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Wali Kota Sutiaji: Jika Usaha Sudah di Titik Akhir, Kita Pasrahkan ke Tuhan
Sementara itu sebelumnya, Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa dalam hal penganugerahan tersebut, nama Bupati Sanusi memang telah dinilai peduli terhadap kemajuan pendidikan oleh PGRI Kabupaten Malang. Hingga kemudian diusulkan secara berjenjang hingga kepada PB PGRI. Yang selanjutnya dilakukan penilaian secara langsung.
"Di tingkat provinsi saat itu, Pak Bupati memang betul-betul, penilaiannya siginifikan sekali. Dan dari provinsi diusulkan ke pusat dan dari pusat juga turut melihat bagaimana Bupati dengan penyajian data, terkait upaya dalam dunia pendidikan," jelas Wahyu.
Berdasarkan catatannya, memang ada beberapa hal yang menjadi fokus Bupati Malang terkait upaya memajukan pendidikan. Beberapa diantaranya adalah terkait kenaikan status guru honorer dan kesejahteraan guru honorer.
"Dan itu memang menjadi bukti bahwa Pak Bupati ini sangat perhatian kepada guru-guru honorer. Ini sudah diperjuangkan statusnya, bagaimana meningkatkan kualitasnya guru," imbuh Wahyu.
Sementara terkait kesejahteraan guru honorer, sejumlah upaya juga telah dilakukan. Salah satunya yakni dengan mulai menginventarisir sejumlah guru dengan memperhatikan jarak dari rumah ke tempatnya mengajar. Selain itu juga rencana meningkatkan honorarium guru honorer.
"Sekarang juga guru honorer tahun 2022, yang hanya mendapat tunjangan mengajarnya yang hanya sedikit, dan 2023 ada peningkatan. Semata mata itu memang bentuk penghargaan dari Pak Bupati kepada honorer," terang Wahyu.