JATIMTIMES - Ketua KPK Firli Bahuri dinilai terus berusaha menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tak maju dalam pencalonan Presiden 2024.
Pernyataan itu diungkapkan oleh pengamat politik, Saeful Zaman yang mengunggah konten YouTube terkait berita Tempo 'Siasat Firli Menjerat Anies'.
Baca Juga : Bambang Pacul Kritisi 'Rumah Ganjar' Tak Izin Megawati, Netizen: Anda Lucu, Itu Hak Relawan
Menurut Saeful, Tempo telah membongkar maksud Firli yang ingin menjadikan Anies sebagai tersangka Formula E.
"Ketua KPK Firli Bahuri disebut berkali-kali mendesak satuan tugas penyelidikan agar menaikkan status kasus Formula E ke tahap penyidikan," ungkap Saeful saat membacakan berita Tempo.
"Ada keinginan menetapkan Anies sebagai tersangka sebelum partai politik mendeklarasikan Gubernur DJI Jakarta itu sebagai calon presiden 2024," isi berita Tempo.
Saeful menyebut bahwa nama Anies Baswedan sedang moncer-moncernya, termasuk saat CSIS beberapa waktu lalu. Jika diduelkan pun, sebut saja antara Anies dengan Ganjar, menang Anies. Kemudian antara Anies dengan Prabowo, juga menang Anies.
"Ini bisa menjadi ketakutan terbaru bagi para musuh dan pembenci Anies. Apalagi ada upaya mentersangkakan Anies sebelum dia dideklarasikan oleh partai politik, kan ngeri kali ya itu ya,"ujar pria yang juga sebagai penulis buku itu.
Paling anyar, dalam tulisan Tempo disebutkan satuan tugas tim penyidik Formula E pada KPK melakukan gelar perkara pada Rabu (28/9/2022).
Bahkan rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua KPK Firli dan tiga Wakil Ketua serta satuan penindakan KPK.
Namun hasil penyelidikan kasus formula itu belum cukup bukti. Sehingga tidak bisa dilanjutkan ke tahap penyidikan. Firli pun tetep bersikukuh melanjutkan perkara tersebut.
Baca Juga : Ketua Fraksi Gerindra Jatim Minta Semua Anggota Pro Aktif Kawal R-APBD 2023 demi Rakyat
"Jadi rupanya keinginan Firli yang ingin melanjutkan perkara bocor ke media," sebut Saeful.
Firli meminta Anies ditetapkan sebagai tersangka. Dengan pertimbangan sudah ada pendapat ahli hukum yang menilai kasus Formula E merupakan pelanggaran pidana korupsi.
"Ini para penegak hukum sudah mulai bicara (buka ke media), luar biasa ini," ungkap Saeful.
"Kita dengar bahwa cara yang dilakukan oleh penjegal Anies Baswedan itu kan terus massive sekarang, dari buzzer sampai Firli Bahuri, lanjutnya.
Saeful menilai Firli melakukan cara-cara yang mencederai demokrasi di Indonesia. Menurut Dia, ada upaya yang dilakukan Firli agar Anies dijadikan tersangka lebih dulu, baru kemudian selama proses dicari celah kesalahannya.
Daripada melakukan upaya-upaya yang mencederai demokrasi, Saeful meminta KPK untuk menuntaskan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik sebelumnya. Seperti kasus Harun Masiku yang kasusnya ditunggu-tungu oleh publik.