JATIMTIMES - Lagi-lagi aliran sungai Besuk Kobokan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang dibanjiri lahar dingin Gunung Semeru. Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 15.40 WIB akibat hujan deras.
Mukhlis, warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengaku mendengar suara gemuruh sebelum datangnya banjir tersebut. "Tadi awalnya tidak hujan hanya mendung saja, sempat terdengar suara gemuruh juga," kata Mukhlis, Selasa (22/03/2022)
Baca Juga : Mengenal Asuransi Garda Oto dan Cara Membeli Polisnya
Tidak lama dari suara gemuruh yang dia dengar, para warga langsung bergegas untuk memastikan ketinggian banjir yang datang mengaliri sungai. "Tadi langsung kumpul di sini, untuk memastikan ketinggian air, kalau memang harus mengungsi, tinggal lari saja ke tempat yang lebih aman," katanya.
Adanya banjir lahar dingin yang terjadi sore kemarin, menyebabkan Dusun Sumberlangsep kembali terisolir. Karena di tahun yang lalu jembatan sungai Leprak terputus akibat erupsi Gunung Semeru. Apa lagi sungai ini biasa diseberangi oleh warga. "Ya kalau banjir begini tidak bisa menyeberang, kan biasanya lewat bawah situ karena jembatannya terputus," pungkasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau kepada masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) agar meningkatkan kewaspadaannya. "Kami akan terus mengimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di sekitar DAS yang dialiri banjir lahar dingin Gunung Semeru," ujarnya,
Baca Juga : Nelayan di Blitar Hilang Ditelan Ganasnya Ombak Pantai Selatan, Jasad belum Ditemukan
Dia menyebut sampai saat ini Status Gunung Semeru masih level tiga atau siaga. Dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru pada 22 Maret 2022 periode 12.00 WIB-18.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 13 kali, tremor harmonik satu kali, dan tektonik jauh sebanyak dua kali.