JATIMTIMES - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan adalah sebuah proyek besar yang membutuhkan dana ratusan triliun untuk menggerakkan pembangunannya. Anggaran pembangunan disebut membutuhkan dana sebanyak 35 miliar US Dollar atau setara dengan Rp 501 triliun. Darimanakah dana pembangunan yang digunakan untuk proyek tersebut?
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Pembangunan dan pemindahan ibu kota ini telah diatur dalam Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) yang telah disepakati oleh Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN yang disahkan pada Rapat Paripurna DPR RI.
Baca Juga : Tulungagung Akan Dibangun Icon Kabupaten yang Megah dan Mall Mewah, Ini Lokasinya
Dalam draft RUU IKN pada Pasal 24 ayat 1 menyebutkan bahwa pendanaan untuk melakukan pembangunan dan pemindahan ibu kota negara (IKN) dan juga menyelenggarakan pemerintahan khusus berasal dari dua sumber yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah memastikan investasi yang akan dilakukan oleh Abu Dhabi dengan dana sebesar 20 Miliar US Dollar untuk pembangunan Ibukota Negara Baru. Terkait keterlibatan Cina dalam Investasi Pembangunan Nusantara, ABu Dhabi masih berkomitmen bahwa Cina merupakan salah satu mitranya.
Mengutip dari laman Keuangan Katadata.co.id Menteri Kemaritiman dan Investasi itu mengatakan, "Abu Dhabi itu bilang ke saya mereka itu konsorsium dan berasal dari macam-macam negara, bukan sendirian, mereka ingin efisien. Jadi, ya bisa saja ada konsorsium dari Cina."
Ia menyebut Abu Dhabi berencana menanamkan investasi mencapai US$ 20 miliar untuk proyek ibu kota baru. Sementara terkait kabar masuknya Cina sebagai salah satu investor IKN Nusantara, Luhut mengatakan, hal ini masih terkait dengan komitmen Abu Dhabi. Cina merupakan salah satu mitra Abu Dhabi.
Baca Juga : Pemkot Malang Segera Wujudkan 57 Kelurahan Cinta Statistik
Saat ini Pemerintah mengincar investasi dari luar negeri untuk membantu membiayai proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Luhut memastikan komitmen Abu Dhabi dan kemungkinan keterlibatan Cina dalam proyek pembangunan IKN. Sementara investor untuk pembangunan ibukota baru lainya, sudah diinformasikan bahwa pendanaan akan berasal dari APBN, KPBU, BUMN, dan Swasta.