JATIMTIMES - Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menuntaskan persoalan banjir semakin dimaksimalkan. Rencana pembuatan masterplan drainase di 2022 ini bakal segera digarap.
Jika tidak ada aral melintang, Maret mendatang penggarapan masterplan drainase bakal dimulai. Hal itu disampaikan Kepala Pekerjaan Umum Penataan Rumah Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi.
Baca Juga : Pemkab Malang Tetap Pertahankan LP2B dalam Penyesuaian RTRW
Dijelaskannya, pembuatan masterplan drainase ini dilakukan dengan menggandeng Prodi Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB). Di mana, saat ini masih dalam proses administrasi.
"Masterplan drainase masih proses administrasi dengan Perguruan Tinggi UB. Harusnya kontraknya akhir Februari ini, tapi prosesnya kayaknya awal Maret," ujarnya.
Dikatakan Diah, untuk penyusunan masterplan drainase ini bakal dilakukan sistem swakelola tipe 2. Artinya, beban kerja pemetaan itu diserahkan ke pihak Teknik Pengairan FT UB.
Program yang dianggarkan kurang lebih senilai Rp 2,5 Miliar tersebut guna mengetahui titik-titik lokasi rawan banjir. Sehingga, adanya masterplan drainase akan mempermudah antisipasi banjir dan penanganan lebih cepat.
"Ini swakelola tipe 2 dengan perguruan tinggi, berproses. Targetnya nanti 2023 ada beberapa drainase yang tidak fungsi bisa aktif kembali. Karena dari dulu kita nggak punya blueprint drainase," terangnya.
Baca Juga : Baru Dua Bulan Pajak Sektor Hiburan di Kota Batu Tumbuh Positif
Walaupun program ini masih berproses, Diah berharap ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air dan sungai. Sehingga, permasalahan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik Kota Malang bisa diantisipasi kala musim hujan tiba.
"Tapi tetap harus diiringi dengan kesadaran masyarakat. Selama masyarakat masih membuang sampah sembarangan terutama di badan-badan air, nggak ada jaminan nggak ada genangan atau banjir," tandasnya.