JATIMTIMES - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) terus dioptimalkan. Karena itu, keterlibatan anak-anak di Kota Malang dalam pembangunan daerah dinilai penting.
Hal tersebut dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Anak Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, di Hotel Savana, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga : Cabuli Anak Tiri, Pengusaha Asal Kecamatan Pakis Divonis 15 Tahun Penjara
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu mengatakan, Musrenbang Tematik Anak dilakukan guna menyerap pemenuhan hak anak dan penekanan menuju Kota Layak Anak. Adapun, usulan-usulan yang dibahas akan disesuaikan dengan kamus usulan yang masuk dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Yang mana, usulan partisipasi anak disesuaikan dengan SE Wali Kota Malang No 66 tahun 2021 tentang Pedoman Musrenbang Tahun 2023. "Pada Perencanaan RKPD tahun 2023, Musrenbang Tematik harus tetap mengacu pada SE Wali Kota.
Dijelaskannya, Musrenbang Tematik Anak sebagai salah satu bentuk mewujudkan perencanaan dan penganggaran pembangunan yang berperspektif gender, dan responsif terhadap kebutuhan semua warga Kota Malang.
Termasuk, melibatkan anak-anak yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi dan penyelesaian permasalahan. Yang mana, usulan dari anak-anak ini akan dimasukkan dalam penyusunan dokumen RKPD Kota Malang tahun 2023.
"Jadi di sini kami mendorong partisipasi anak dalam proses penyusunan dokumen RKPD Kota Malang tahun 2023. Nantinya, rekapitulasi kebutuhan pada Musrenbang Anak ini akan disesuaikan dengan kamus usulan tahun 2023," ungkapnya.
Baca Juga : Kabar Gembira, Tol Tulungagung-Kepanjen Akan Dimulai
Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji yang hadir secara virtual, dalam kesempatan ini mengatakan, kegiatan Musrenbang Tematik Anak ini bentuk dari penyerapan aspirasi dengan melibatkan anak-anak sejak dini dalam pembangunan daerah.
Meski, nantinya usulan-usulan yang masuk tidak serta merta secara menyeluruh terakomodir di tahun 2023. Namun, Pemkot Malang berkomitmen penuh agar usulan selanjutnya masuk dalam penyusunan dokumen berikutnya guna mewujudkan Kota Layak Anak.
"Kita memberikan ruang, urun rembuk bagaimana kita membuat rancang bangun di Koya Malang. Dimulai sedini mungkin, sehingga anak-anak mempunyai pemahaman di sini. Dilibatkan secara langsung, agar kita tahu, kepentingan anak itu apa saja," tandasnya.
