JATIMTIMES - Aplikasi Pasar Online Lamongan (POL) milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kabupaten Lamongan memperoleh penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI kategori smart economy city.
Penghargaan tersebut adalah yang ke tiga kali setelah sebelumnya meraih penghargaan dari Indonesian Smart Nation Award (ISNA) tahun 2020 dan dari Kepala Perwakilan BI Jawa Timur.
Baca Juga : Menko Airlangga: Investor dan Otoritas Bursa jadi Bagian Penting dalam Proses Pemulihan Ekonomi Nasional
POL terbukti efektif menjadi pembangkit ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan transaksi jual beli secara digital, karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang mengharuskan mematuhi protokol kesehatan.
Piagam penghargaan diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Lamongan, Achmad Edwyn Anedi mewakili Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang berhalangan hadir.
Edwyn mengatakan, keberadaan POL sangat efektif dalam mendorong roda perekonomian di tengah pandemi. Dimana POL mampu menjadi salah satu solusi perdagangan di tengah pembatasan sosial.
"Kami bersyukur karena Pemerintah Kabupaten Lamongan di bawah kepemimpinan Bupati Yuhronur Efendi berhasil meraih penghargaan dimensi Smart Economy. Di waktu yang bersamaan kemarin terdapat beberapa dimensi lainnya yang menjadi penilaian yakni, Smart Govermance, Smart Branding, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment," kata Edwyn, saat dikonfirmasi Jatimtimes.com, Kamis (16/12/2021).
Pria yang akrab disapa Edwyn itu menegaskan bahwa penghargaan tersebut sebagai bentuk kepercayaan pemerintah pusat terkait smart city pada dimensi smart ekonomi.
"Pemkab Lamongan senang sekali, ini berarti smart city bisa berjalan di Lamongan, ke depan kita juga tetap berupaya dimensi smart yang lain bisa berjalan dengan baik. Ini berkat kerja keras seluruh komponen di Lamongan sudah jalan dan kerjasama yang baik," tegasnya.
Baca Juga : Perkuat UMKM, Pemkot Malang Fasilitasi Pendampingan Modal Melalui KUR
Sementara itu, Direktur Perumda Pasar Lamongan, Suhartono mengungkapkan, inovasi POL telah mampu memberdayakan para pekerja yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) akibat dampak pandemi Covid-19.
"Mereka ada yang menjadi agen atau driver POL ketika pandemi. Pada awalnya driver POL itu hanya sekitar 15 orang. Alhamdulillah sekarang sudah sekitar 100 orang lebih. Dulu hanya di pusat kota sekarang sudah menyebar ke beberapa Kecamatan dan rencanannya akan dikembangkan ke seluruh wilayah Kabupaten Lamongan," ungkap pria yang akrab disapa Hartono ini.
Hartono menjelaskan, aplikasi ini hadir menjadi berkah dan solusi di tengah musibah pandemi Covid-19. POL terbukti membangkitkan ekonomi pedagang yang sempat lesu, bahkan hampir bangkrut.
"Dengan POL masyarakat dapat dengan mudah belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Mulai dari kebutuhan bahan pokok, onderdil dan makanan," pungkasnya.