JATIMTIMES - Industri ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang terus diperkuat. Hal ini juga sekaligus untuk mempertahankan predikat sebagai salah satu Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia tahun 2019 lalu.
Sektor aplikasi dan game hingga saat ini masih yang diunggulkan untuk prestasi yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI.
Baca Juga : Semakin Mudah, Peserta BPJS Kesehatan Cukup Tunjukkan KIS Digital, Bisa Rawat Inap di Rumah Sakit
Hal ini dibahas dalam Kegiatan Deputi Pengembangan dan Destinasi Infrastruktur Badan Parekraf Kementerian Parekraf Secara Virtual Evaluasi Penetapan Kembali KaTa Kreatif Indonesia 2019, di NCC Balai Kota Malang, Jumat (19/11/2021).
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, apa yang telah menjadi prestasi tahun 2019 lalu kiranya bisa terus dikuatkan. Dalam evaluasi tersebut, juga ditekankan progres apa saja yang telah dilakukan di wilayah Kota Malang dalam pengembangan industri ekraf.
"Dua tahun lalu Kota Malang ditetapkan menjadi KaTa Kreatif Indonesia. Ini ada evaluasi. Jadi, komitmen yang sudah dibangun tahun 2019 kemarin bisa dilaksanakan atau tidak," ujarnya.
Apalagi saat ini yang tengah dipacu di berbagai wilayah yakni sebanyak 17 subsektor ekraf. Di antaranya, pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Kota Malang sendiri, dikatakan Sutiaji, telah siap dengan pembuatan road map ekraf sejak periode 2017-2018 lalu. Hingga saat ini, perkembangan itu terus dipacu, berkaitan dengan startup dan fasilitas bagi pelaku industri ekraf di Kota Malang.
"Dari 2017-2018 ini dilihat perkembangannya dan sejauh mana memberikan nilai tambah ekonomi kreatif di Kota Malang. Waktu itu sampai saat ini kita komitmen berkaitan dengan subsektor aplikasi dan game," ucapnya.
Baca Juga : Jelang Tutup Buku 2021, Serapan Anggaran Pemkab Ngawi Baru 56 Persen
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang M. Sailendra mengungkapkan, saat ini sudah ada kurang lebih 200 startup yang berkembang di Kota Malang. Dengan berbagai sumber daya manusia (SDM), produk, dan kebermanfaatan, Sailendra menilai start-up di Kota Malang telah teruji.
Karena itu, dengan evaluasi inilah, pihaknya optimistis masih bisa mempertahankan predikat KaTa Kreatif Indonesia yang akan diumumkan pada 20 November 2021 mendatang.
"Evaluasi ini dilihat, masih nggak Kota Malang ini kekuatannya di situ. Karena masing-masing kota, keunggulan apa saja. Kita banyak startup-startup di aplikasi dan game. Dan kita sudah diakui. Dengan SDM startup Kota Malang, produk-produk aplikasi, yang telah dimanfaatkan banyak pihak," pungkasnya.