JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Trenggalek tidak main-main memerangi perkara stunting. Keseriusan pemerintah terbukti dari masifnya berbagai program serta pendampingan di tingkat kecamatan maupun desa.
Seperti upaya Pemkab Trenggalek yang satu ini. Jika sebelumnya sudah me-Launching program Pelayanan Konseling Calon Pengantin Menuju Eliminasi Masalah Stunting atau disingkat Toe Goe Lyontin Emas, kali ini Pemkab giliran melantik konselornya.
Baca Juga : Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Dorong RT/RW sebagai Garda Depan Pemberantasan Rokok Ilegal
Nantinya, konselor atau pembimbing ini akan melakukan kegiatan konseling dan penyuluhan terhadap masyarakat. Lebih detailnya memberikan pelayanan konsultasi tertutup melalui Handphone kepada ibu-ibu tentang penanganan stunting.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara menerangkan bahwa program Toe Goe Lyontin Emas merupakan inisiatif Pemerintah Kecamatan Tugu. Dengan adanya program ini pihaknya berharap permasalahan stunting di Kecamatan Tugu dapat terus ditekan.
"Kami berharap dengan layanan konseling yang dilakukan kepada calon pengantin, ada transfer ilmu, sehingga perilaku para calon orang tua berubah, dan hasilnya bayi lahir stunting bisa berkurang," harap Mas Syah usai lantik konselor program Toe Goe Lyontin Emas di kantor Kecamatan Tugu, Selasa (16/11/2021).
Pria yang akrab disapa Mas Syah ini menganggap baik program besutan Kecamatan Tugu ini. Pihaknya mengatakan bahwa akan menginformasikan program seperti ini di wilayah lain. Dengan demikian manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak masyarakat di Trenggalek.
"Kami sangat mendukung program semacam ini. Terus semangat dan jangan lelah berbuat baik. Apalagi ini untuk masyarakat kita sendiri," pesan mantan anggota DPRD Trenggalek itu.
Sementara itu di tempat yang sama, Camat Tugu, Budianto menerangkan bahwa di tahun 2020 lalu Kecamatan Tugu telah melaunching Toe Goe Emas. Yang memiliki kepanjangan Menuju Eliminasi Masalah Anak Stunting.
Baca Juga : Pengemudi Ceroboh Hantam Tembok Tugu Kota Malang
"Program Toe Goe Liontin Emas ini merupakan pelengkap dari program yang sebelumnya yakni program Toe Goe Emas yang sudah kami launching pada tahun 2020 kemarin," terang Camat Tugu.
Salah satu yang mendasari timbulnya gagasan ini menurut Camat Tugu, Budianto menilai, dimulai dari gagalnya pola asuh anak yang baik. Terus kesehatan reproduksi, gizi ibu hamil hingga yang paling krusial adalah konflik intern keluarga.
"Jadi, konselor nanti akan memberikan edukasi pada calon pengantin. Bagaimana merencanakan kehidupan berkeluarga, pencegahan kematian ibu dan anak, hingga pencegahan stunting. Dan tentunya itu semua dilaksakan oleh tenaga kesehatan yang sudah profesional," pungkas Budianto.