JATIMTIMES - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) memelihara dan menjaga keberagaman umat Islam, mendukung dan terlibat aktif dalam proses pembangunan di Banyuwangi.
Pernyataan Ipuk tersebut disampaikan saat membuka secara resmi rapat koordinasi Dewan Pengurus MUI Kabupaten Banyuwangi di Café Hedon & Resto di Kecamatan Giri, Banyuwangi, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga : Pengamanan Pilkades, Polres Bondowoso Dapat Bantuan Personel dari 11 Kabupaten/Kota
“Selama ini, MUI di tingkat kabupaten telah cukup berperan aktif dalam menemani Pemkab Banyuwangi melakukan pembangunan. Aktif memberikan masukan-masukan dalam kebijakan daerah. Hal ini, saya harapkan tidak hanya di tingkat kabupaten. Namun, juga bisa dilakukan pula di tingkat kecamatan,” harap Ipuk.
Ipuk juga menuturkan, selama ini MUI yang memiliki struktur kepengurusan sampai tingkat kecamatan, namun belum mendapatkan peran optimal dalam menyambungkan umat dengan pemerintah sehingga tidak terjadi gesekan antar umat Islam di bawah.
“Kami akan mendorong pula seluruh camat di Banyuwangi untuk memberi ruang kepada para ulama yang ada di MUI untuk dilibatkan secara aktif. Begitu pula para kiai, mohon kiranya juga dapat memberikan bimbingan kepada jajaran pemerintah. Terutama dalam pembangunan mental masyarakat,” imbuh Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga mengharapkan MUI tetap menjadi rumah besar bagi seluruh ormas Islam di Banyuwangi. Sehingga apabila terjadi persoalan keagamaan di tengah masyarakat pihaknya berharap MUI mampu menjadi rumah besar sekaligus penengah atas persoalan-persoalan tersebut.
Karena saat ini masih dalam suasana pendemi Covid 19, Ipuk juga mengharapkan agar jajaran pengurus MUI ikut memberikan dukungan dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program vaksinasi maupun dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di lingkungan masyarakat.
Ketua MUI Banyuwangi KH Muhammad Yamin menyambut baik apa yang menjadi harapan dari Bupati Banyuwangi tersebut. Selama ini pemerintah telah memberi ruang yang cukup luas bagi MUI untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah.
Baca Juga : Pengukuhannya Kedepankan Protokol Kesehatan, Fatayat Tuban Tak Mau Berada di Belakang
“Ajakan dari bupati ini menjadi cambuk bagi kami untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada masyarakat,” ungkap Yamin.
Lebih lanjut tokoh asal Kabat itu mengungkapkan, selama ini pemkab juga secara rutin memberikan support anggaran operasional organisasi. “Terima kasih atas segala kepercayaan bupati. Tentu, ini adalah amanat yang harus dijaga dan kami berupaya memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat Banyuwangi,” ujarnya.
Rapat koordinasi yang digelar menjelang akhir 2021 dihadiri oleh seluruh jajaran MUI Kabupaten Banyuwangi dan perwakilan dari pengurus MUI di tingkat kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi. Mereka sebagian besar merupakan para ulama, kiai dan perwakilan ormas Islam yang tumbuh dan berkembang di Banyuwangi, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LDII, dan Al-Irsyad.
Rakor yang mengambil tema “Solusi Keumatan” bertujuan untuk membahas program-program kerja yang akan dilaksanakan oleh MUI Kabupaten Banyuwangi pada tahun mendatang. Di antaranya adalah upaya untuk memasyarakatkan Islam Washatiyah (moderat) dan sejumlah pelatihan-pelatihan keumatan.