JATIMTIMES - Sejumlah mahasiswa dari Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) menilai kinerja sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sumenep belum maksimal.
Dalam aksinya di kantor Pemkab Sumenep pada Kamis (23/9/2021), GPMS beberkan indikasi kurang optimalnya kinerja sejumlah OPD tersebut karena pimpinannya memiliki sifat Asal Bapak Senang (ABS).
Baca Juga : Implementasi MBKM, FST UIN Maliki Malang Punya 3 Skema
Andi Holis selaku orator aksi mengatakan, sejumlah OPD masih terkesan ogah-ogahan memaksimalkan fungsinya. Tak pelak dua di antaranya disebut paling lemah.
Dua dari sejumlah OPD yang dinilai lemah yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos). Kedua dinas tersebut dianggap tertutup dan tidak mau menerima aspirasi masyarakat.
"Kami GPMS membuat catatan laporan audiensi ini sebagai aspirasi dan evaluasi kepada pemerintah daerah kepemimpinan Bapak Bupati Ach. Fauzi untuk membenahi sistem dan kinerja OPD dengan baik," kata dia dalam orasinya.
Untuk itu, mereka mendesak bupati agar melakukan pembenahan, khususnya di dua OPD tersebut. Sebab lanjut Andi, keberadaan pejabat ABS mencederai komitmen "Bismillah Melayani" dari Bupati Achmad Fauzi dan Wabup Nyai Dewi Khalifah.
Baca Juga : Wakil Wali Kota Armuji Lebih Boros Anggaran ketimbang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
"Kami GPMS sepakat pembenahan sembilan OPD sebagai pintu awal dalam membenahi pelayanan di Sumenep. Khusus Dinkes dan Dinsos harus segera disikapi oleh bupati karena ketika kami mau audiensi, keduanya tidak mau menerima mahasiswa," ujarnya.
GPMS juga meminta Bupati Achmad Fauzi menindak tegas sejumlah OPD yang mempunyai raport merah. Selain itu, mahasiswa juga mendesak agar Bupati Sumenep memberikan sanksi pada OPD yang bermasalah tersebut.