JATIMTIMES - Kepolisian Resort (Polres) Blitar terus berupaya menyukseskan program vaksinasi nasional. Beragam terobosan dilakukan. Diantaranya dengan menggandeng ulama dan tokoh agama untuk menjadi influencer vaksinasi. Pasalnya, masih banyak warga yang enggan divaksin dengan berbagai alasan.
Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, pihaknya menggandeng ulama dan tokoh agama untuk ikut memberi edukasi kepada kelompok-kelompok masyarakat soal vaksinasi Covid-19. Misalnya di kelompok jamaat, kelompok pengajian maupun lingkungan pondok pesantren. Sosialisasi dan edukasi juga menyasar masyarakat secara umum.
Baca Juga : Ramai Bancakan Honor Mayat Covid-19, Ini Kata Bupati Jember
“Dengan sosialisasi yang edukatif diharapkan ke depan tidak ada lagi masyarakat yang enggan untuk divaksin. Oleh sebab itu kita menggandeng ulama dan tokoh agama. Seperti kita ketahui ketokohan ulama dan tokoh agama ini pengaruhnya sangat besar di masyarakat," kata Aditya, Jumat (27/8/2021).
Langkah Polres Blitar menggandeng ulama dan tokoh agama dalam menyukseskan program vaksinasi mendapat respon positif. Baru-baru ini bahkan Kapolres Blitar menerima kunjungan tokoh agama dan ulama. Di antara tokoh agama dan ulama yang hadir adalah Ketua FKUB Kabupaten Blitar Agus Muadzin, Ketua PHDI Lestari, Bamag, Pendeta Sabar Sitompul, Muslimat NU, Fatayat, dan perwakilan Buddha yakni Endang Lestari.
Dalam kunjungan ini, ulama dan tokoh agama memberikan masukan kepada Polres Blitar soal penanganan Covid-19 serta terkait vaksinasi. Mengingat, selain tenaga kesehatan Polres Blitar Blitar juga menjadi salah satu garda terdepan penanganan Covid-19.
“Dukungan dari ulama dan tokoh agama sangat luar biasa. Kami sangat berterimakasih atas masukan dan komitmen dukungan ini. Selain vaksinasi kami ikut andil dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Blitar utamanya tracing," imbuhnya.
Baca Juga : Diduga Stres Jadi Korban Penipuan Lewat Medsos, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri
Lanjutnya, pada pertemuan itu para tokoh agama dan ulama juga gencar menyuarakan terkait dengan antisipasi ajaran radikalisme. Salah satunya dengan deteksi dini melalui Satintelkam.
"Radikalisme ini berbahaya. Bersama-sama dengan ulama dan tokoh agama, Polres Blitar akan mencegah dan memerangi radikalisme,” pungkasnya.