MALANGTIMES - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) meraih pengakuan kompetensi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal ini setelah satu-satunya mahasiswa yang lolos untuk mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikat dan dinyatakan kompeten dalam bidang pengolahan grafis.
Sosok mahasiswa tersebut bernama Leonardus Silih Windanu. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unikama itu menjadi satu-satunya perwakilan Unikama yang mengikuti pelatihan.
Baca Juga : Implementasi OSS-RBA Ditunda, Layanan Perizinan Disnaker-PMPTSP Kota Malang Tetap Dibuka
Pelatihan tersebut bertajuk "Pelatihan Junior Design Graphic". Kegiatan itu digelar Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Ini pelatihannya bebas, untuk siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang IT. Tapi untuk ikut, melalui seleksi pastinya. Dan hanya saya lolos seleksi. Saya fokusnya di bidang grafis," terangnya.
Dalam pelatihan, mentor dari BPPTIK memberikan materi sekaligus pemantauan terhadap para peserta yang memang layak ke tahapan sertifikasi. Pelatihan yang didapat selama 67 jam dan dilakukan secara daring. "Mentor dari kementerian langsung," ungkap mahasiswa semester 4 asal Kalimantan itu.
Materi latihan antara lain, prinsip dasar desain; prinsip-prinsip dasar komunikasi; design brief; mengoperasikan perangkat lunak desain; mempresentasikan hasil karya desain; strategi pengembangan sumber daya manusia bidang teknologi informasi dan komunikasi secara nasional; pengenalan BPPTIK Kominfo; hak atas kekayaan intelektual (HKI); mengidentifikasi konsep diri dan pengembangannya; mempersiapkan proses melamar pekerjaan; mengaplikasikan keterampilan komunikasi efektif dan menumbuhkan etos kerja.
Dalam tahapan sertifikasi, mentor memberikan ilustrasi soal dan kemudian peserta diinstruksikan untuk mengerjakan dalam sebuah poster dalam waktu sekitar dua jam dengan diawasi mentor.
"Dilakukan secara daring dan kita share screen, sehingga mentor melihat kita mengerjakan. Waktu sertifikasi ini, kita satu per satu. Terus kami diminta mempresentasikan. Baru di akhir diumumkan berkompeten atau tidak," beber Leonardus.
Baca Juga : 5 Ribu Dosis Vaksin Tersedia, UB Vaksinasi Mahasiswa di Malang Raya
Dengan raihan sertifikat ini, tentunya akan memiliki banyak manfaat dalam jenjang karir Leonardus. Pengakuan kemampuan yang kompeten dari institusi negara akan semakin membuatnya mampu bersaing dalam dunia kerja.
"Kalau sertifikat kompetennya saat ini masih menunggu, dalam proses. Ya tentunya menambah nilai jual (daya tarik) saat berkarir. Kalau sertifikat kegiatan yang sudah ada," pungkasnya.