TULUNGAGUNGTIMES - Aksi turun jalan sekelompok mahasiswa Universitas Bhineka PGRI Tulungagung ini patut diacungi jempol. Mereka keliling dari desa ke desa untuk memberikan bimbingan belajar (bimbel) gratis kepada para siswa.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bhineka PGRI Tulungagung Rochman Syai'in mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan salah satu upaya mengurai atau memecah kebosanan siswa, karena sudah hampir 2 tahun para siswa dihadapkan dengan pembelajaran daring atau online.
Baca Juga : KONI Banyuwangi Serahkan SK Tiga Cabor Baru
"Ini memang baru dimulai, dan masih berjalan di 2 Desa, yaitu Desa Pulosari Kecamatan Ngunut dan Desa Karangrejo Kecamatan Boyolangu," kata pria yang akrap disapa Maman ini. Senin (02/08/2021).
Menurut Maman, pembelajaran online kalau diterapkan terus menerus akan membuat para siswa bosan. Selain itu, pembelajaran online itu dinilai mempunyai banyak kekurangan jika tidak ada pendampingan.
Keberhasilan sebuah belajar mengajar, lanjutnya, indikator yang digunakan adalah dari proses komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa. Dan, komunikasi yang lancar ditengarai mempunyai andil yang cukup besar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
"Semakin bagus proses komunikasi, maka semakin bagus anak didik menerima penyampaian materi tersebut dan selanjutnya pemahaman anak didik akan meningkat," jelasnya.
Baca Juga : Pengerahan Armada Mobil Tangki Masih Jadi Andalan Pemkab Bangkalan Mengatasi Kekeringan
Bimbingan belajar keliling gratis, kata Maman, adalah salah satu upaya memberi pendampingan agar proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge) bisa terserap dengan baik.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisariat GMNI itu mengungkapkan, kegiatan yang dilakukannya merupakan implementasi dari salah satu tri darma perguruan tinggi yaitu mengabdi kepada masyarakat. "Untuk mewujudkan salah satunya adalah seperti ini, kongrit dan tidak muluk-muluk," tutupnya.