MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyeriusi perang terhadap narkoba. Hari ini (Jumat, 16/4/2021), Aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Malang menjalani tes urine pemeriksaan narkoba. Lembaga yang pertama menjalani pemeriksaan ini yakni Satpol PP Kota Malang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan pegawai pemerintah bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Kegiatan tes urine dilakukan di Gedung Bersama atau Mini Block Office dengan melibatkan tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang. Dalam kegiatan yang dilakukan secara mendadak itu, sebanyak 100 personel Satpol PP ikut menjalani tes urine. Wali Kota Malang Sutiaji pun juga ikut serta dalam tes urin kali ini.
Baca Juga : Unik, Ada Peserta yang Kulik Bahasa Walikan di Kompetisi TikTok Piala Wali Kota
"Hasilnya, ya jangan ditanyakan sekarang, belum tahu. Kenapa Satpol PP? Karena memang kita mengambil kemungkinan-kemungkina yang kita mitigasi. Harapannya mudah-mudahan tidak ada yang positif. Dan termasuk saya tadi (ikut jalani tes urine)," kata Sutiaji.
Namun, jika didapati dari hasil tes urine nantinya, ada personel yang terjangkit narkoba, maka dijelaskan Sutiaji, akan dilihat dari jenis kasusnya. Di mana yang bersangkutan dimungkinkan juga untuk dilakukan rehabilitasi.
"Ada tindakan-tindakan yang sifatnya dilihat kasusnya gimana. Saya kira ada tindakan pakai rehabilitasi juga. Tapi, mudah-mudahan tidak ada (yang terjangkit Narkoba)," pungkasnya.
Baca Juga : Pembangunan Rumah Korban Gempa Dimulai dari Desa Jogomulyan
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Malang Priyadi mengatakan, sejatinya personel yang menjalani tes urine kali ini belum keseluruhan. Nantinya, personel yang belum terdaftar dalam tes kali ini akan diikutsertakan pada tes di lingkup Perangkat Daerah (PD) lainnya.
"Personel Satpol PP itu kan jumlahnya 274, cuma karena ketersediaan terbatas, jadi baru 100 yang ikut jalani tes. Tapi kita daftar semua di sini. Sisanya, akan ikut jika ada pemeriksaan di PD lainnya, tapi memang sifatnya mendadak, langsung dari Pak Wali dan BNN," ungkapnya.
Terkait hasilnya, dikatakan Priyadi, diserahkan sepenuhnya kepada tim BNN Kota Malang. Nantinya, apabila diketahui ada yang terjerat narkoba, maka pihak yang bersangkutan akan dilakukan pembinaan khusus oleh BNN. "Karena ini kan pencegahan, jangan sampai terjadi seperti yang sudah-sudah. Jadi kalau memang ada yang ternyata pemakai akan dilakukan pembinaan dulu oleh BNN," tandasnya.