JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi telah mempersiapkan mekanisme bantuan modal bagi para pengusaha. Sedangkan salah satu mekanisme yang disiapkan adalah melibatkan sejumlah pihak termasuk perbankan.
Opsi mekanisme bantuan modal usaha tersebut disampaikan Sanusi dalam rangka menanggapi keluhan para pengusaha. Keluhan tersebut turut disampaikan saat Sanusi beserta rombongan melaksanakan agenda Sambang Desa Gotong Royong (Samdes Gotro) yang berlangsung di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga : Suswandi Ditahan KPK, Pj Gubernur Jatim Tunjuk Plt Bupati Situbondo
Dalam serangkaian agenda tersebut, Sanusi turut meninjau usaha produksi sambal pecel milik Sakila di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Ketika ditemui Sanusi, wanita yang kini berusia sekitar 50 tahun tersebut mengeluh usahanya terkendala modal.
"Pemasaran usaha sambal pecel saya Alhamdulillah lancar, tapi usahanya kurang maksimal karena modalnya kurang," ujar Sakila kepada JatimTIMES, saat ditemui disela peninjauan Bupati Malang.
Sakila menyebut, usaha sambal pecel tersebut mulai ia rintis pada tahun 2016. Semula, dia hanya memproduksi 2-5 kilogram. Seiring berjalannya waktu, dalam sehari Sakila bisa memproduksi sekitar 2 kuintal.
"Kalau pemasarannya itu banyak yang pesan, sebenarnya targetnya 4 kuintal. Tapi saya cuma bisa sekitar 2 kuintal karena terkendala modal," keluhnya.
Sakila menjabarkan, beberapa bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi sambal pecel tersebut di antaranya meliputi kacang, gula merah, buah asam, jeruk purut, kencur, hingga bawang. Namun, lantaran terkendala modal, Sakila terpaksa harus barter dengan para sales pemasok bahan baku tersebut.
Selain itu, agar usahanya tetap jalan, Sakila juga terpaksa mengizinkan para pedagang yang membeli sambal pecel kepadanya untuk membayar ketika sudah laku terjual.
"Kalau 1,5 kuintal saja, pagi mau produksi itu tidak ada barang baku. Jadi harus ambil uang ke orang-orang yang beli (namun belum bayar) untuk beli bahan baku," ujarnya.
Saat ini, Sakila mengaku telah memiliki beberpa sales pemasok bahan baku yang jadi langganannya. Di mana, sistem pembayarannya ialah dengan cara barter.
"Sekarang ini sales kacang banyak, tapi setiap hari ambil sambel pecel. Jadi setiap hari kan kacang yang disetorkan sekian juta, gula sekian juta. Kemudian mengambil (barter) sambal pecel setiap hari sampai Rp 4 juta, itu buat satu orang untuk memotong pembelian kacang tadi," bebernya.
Sakila menyebut, sistem barter tersebut juga dilakukan pada beberapa pasokan bahan baku. Sehingga, terkadang membuatnya merasa jengah.
"Saya ingin modal sendiri, jadi bisa menata uang, hasilnya (keuntungan), kemudian untuk belanja bahan baku selanjutnya berapa. Saya ingin belanja sendiri, jadi lebih enak mengaturnya. Kendalanya saat ini harus memutar uang, kadang capek cari bahan baku. Tapi saya belum punya uang, modal," ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Malang HM. Sanusi mengaku bakal membantu para pengusaha. Termasuk yang dialami oleh Sakila.
"Nanti akan kami bantu untuk permodalan bagi para pengusaha, sehingga usahanya diharapkan bisa semakin lancar," ujarnya.
Salah satu mekanisme yang disiapkan tersebut, disampaikan Sanusi, di antaranya adalah dengan melibatkan perbankan. "Nanti akan dibantu untuk para pengusaha agar bisa mendapatkan kemudahan untuk mengajukan bantuan modal usaha ke perbankan," pungkasnya.