MALANGTIMES - Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang selalu mengupayakan tekanan air tetap stabil. Tujuannya agar layanan ke sambungan rumah pelanggan tidak terganggu.
Selain itu, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang ntensif mengembangkan sistem penyediaan air minum (SPAM) 1 dan SPAM 2 dengan total sekitar 450 liter per sekon (l/s) untuk meningkatkan pelayanan air minum Kota Malang.
Baca Juga : Lansia di Kota Malang Ingin Ikuti Vaksin Drive Thru, Begini Caranya
"Saat ini kami matangkan pembangunan SPAM 2 dengan kemampuan 40 l/s. Ke depannya bisa meng-cover kebutuhan pelanggan di area Sawojajar dan sekitarnya di wilayah timur. Kami tambah sumur bor ukuran 2 x 20 dan bangun tower Sawojajar dengan kapasitas 1.000 meter kubik," ujar Manajer Non-Revenue Water (NRW)/ Kehilangan Air Tugu Tirta Kota Malang Rahmad Hadi Sasmito, Selasa (23/3/2021)
Selain peningkatkan kuantitas, kualitas air juga perlu menjadi perhatian. Plt Manajer Produksi Tugu Tirta melalui Asisten Manajer Pengendalian Kualitas Air & Air Baku Djaka Setyanta mengungkapkan, pihaknya intensif melakukan kajian kerentanan mata air (KKMA) sebagai bagian dari rencana pengamanan air minum (RPAM).
Tugu Tirta mengkaji dari berbagai aspek dengan data utamanya adalah pengujian kualitas air secara rutin selama 14 bulan. "Diuji baik di sumbernya, di aliran limpasannya, sumur penduduk dan sumber air yang berada di catchmen area alias daerah tangkapan sumber air. Kami memetakan catchmen area, baik secara kualitas maupun kuantitas," papar Djaka.
Kajian ditunjang data curah hujan, frekuensi, debit, topografi dan lain-lain. Sehingga analisis geospasial akan menghasilkan KKMA yang bisa memberikan gambaran penurunan debit air di mata air tersebut secara waktu ke waktu.
Baca Juga : Inilah Kisah Asal Mula Nama Surabaya, Pertengkaran Hiu dan Buaya
"Analisis dan kajian yang kami himpun akan menghasilkan dokumen yang merekomendasikan sebuah rencana aksi. Salah satunya ditindaklanjuti dengan membuat sumur resapan di area tangkapan air," ujarnya.