BANYUWANGITIMES - Banyaknya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Banyuwangi yang diisi pelaksana tugas (plt) dinilai tidak ada permasalahan. Itu karena sumber daya manusia (SDM) di Banyuwangi kurang dan banyak yang pensiun,
Sedangkan pejabat yang ada secara golongan belum bisa menjadi kepala dinas yang definitif. Makanya ini bisa menjadi pembelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) Banyuwangi yang plt supaya lebih inovatif lagi. Bahkan plt diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya.
Baca Juga : Wali Kota Malang Canangkan Insentif Linmas Naik Tahun 2022
Pernyataan tersebut disampaikan Hj Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, bupati Banyuwangi yang baru saja dilantik, kepada sejumlah wartawan usia acara tasyakuran bersama para pendukung di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi Sabtu (27/02/2021) .
Dia mengungkapkan, banyaknya plt di Banyuwangi disebabkan banyak prosedur yang memang harus dijalani untuk menjadi pejabat definitif. Contohnya plt kepala sekolah harus ada seminar tentang kepala sekolah dan melalui tahapan ujian yang cukup panjang.
Menurut Ipuk, dalam masa awal kepemimpiannya bersama Wabup H Sugirah, prioritas yang akan dilakukan sama seperti saat kampanye. Yaitu dengan menguatkan perekonomian di Banyuwangi. Pemerintah akan menguatkan sektor pertanian, perekonomian dan pariwisata. ”Sehingga sektor- sektor ini bisa tumbuh dan menambah devisa bagi Banyuwangi dan mendatangkan banyak wisatawan yang datang di Banyuwangi,” jelasnya.
Salah satu terobosan yang akan dilakukan adalah kepala daerah lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat, bukan banyak di kantor. Tujuannya agar masalah- masalah di bawah bisa cepat diselesaikan. “Saya akan menjalankan program ngantor di desa dengan berkoordinasi dan berbagi tugas dengan Bapak Sugirah supaya masalah-masalah yang terjadi akan segera tertangani,”imbuh Ipuk.
Selanjutnya dia menjelaskan, dalam program ngantor di desa itu nanti, pihaknya akan menyisir permasalahan di desa itu seperti apa. Apabila ada masyarakat yang susah membuat kartu tanda penduduk (KTP), dia akan dibantu . Kemudian jika ada anak-anak yang putus sekolah, akan dibantu untuk melanjutkan sekolah.
“Dan orang-orang yang susah dalam mendapat pelayanan kesehatan dan orang yang sakit akan kami bantu. Kami juga akan melakukan bedah rumah. Intinya bukan program-progam yang bukan jangka panjang, tetapi yang bisa kami selesaikan pada hari itu,”ujar Ipuk.
Baca Juga : Dilantik, Bupati Gresik Janji Entaskan Persoalan Banjir di Kali Lamong
Kemudian dalam masa kepemimpinan yang cukup berat karena pandemi covid 19, menurut perempuan kelahiran Magelang itu, dia sudah menyampaikan kepada SKPD bahwa kondisi yang ada membutuhkan kerja keras karena menghadapi pandemi. Bahkan angka kemiskinan kemarin sudah baik namun mengalami peningkatan karena adanya pandemi.
'Makanya semua harus mencari inovasi- inovasi baru untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Dan insya Allah progam-program kami yang berbasis ekonomi rakyat akan mendorong agar angka kemiskinan berkurang dan bisa menguatkan perkonomian di Banyuwangi,t" ambah dia.
Lebih lanjut Ipuk menambahkan pada dasarnya dengan menjabat sebagai bupati Banyuwangi pasti siap dikritik dari pihak mana pun. ”Yang penting kami berharap semua bisa memberi kritik yang sifatnya membangun. Kalau bisa bukan hanya sekadar kritik, tapi juga bisa memberikan solusi dan masukan kepada kami. Kami insya Allah akan menerima kritik tersebut,” pungkas Ipuk.