MADIUNTIMES - Dampak pandemi Covid-19 yang melanda seantero negeri ini tidak hanya berimbas pada kesehatan saja. Merebaknya virus yang bermula dari Wuhan (Cina) tersebut juga berdampak pada sektor perekonomian mulai dari kalangan pengusaha, karyawan, hingga pekerja informal yang hidupnya mengandalkan penghasilan harian.
Salah satunya Suratno tukang sampah warga jalan Perintis Kota Madiun. Ia mengaku dampak dari adanya pandemi ini membuat penghasilannya sebagai pemulung sampah turun dratis.
Baca Juga : Aksi Bersama, Aktivis Lingkungan: Bebaskan Selat Madura dari Limbah Mikroplastik
Selain dari gaji bulanan yang ia terima dari kerjasama dengan salah satu Mall yang ada di jalan Pahlawan Kota Madiun, ia juga bergantung dari sampah yang masih bisa disisihkan untuk dijual ke tempat rongsokan sebagai hasil sampingan bagi keluarganya.
Saat ditemui jurnalis, ia menjelaskan, jika sebelum adanya Covid-19, satu bulan barang bekas yang ia kumpulkan seperti botol air minum, kardus, kertas yang ia ambil dari salah satu Mall tersebut bisa menghasilkan Rp 4 sampai Rp 5 juta per bulan.
Namun setelah adanya pandemi yang harus membatasai kegiatan untuk keluar rumah ini membuat penghasilan Suratno sekarang kurang dari Rp 2 juta perbulannya.
"Dulu sebelum pandemi barang bekas yang saya sisihkan dari sampah yang saya buang jika dijual masih mendapatkan Rp 4 juta lebih mas. Namun sekarang satu bulan hanya dapat uang Rp 2 jutaan saja," ungkapnya.
Suratno yang sudah 25 tahun menjadi langganan salah satu Mall yang ada di Kota Madiun tersebut mengaku, sebelum adanya pandemi ini, Mall ramai pengunjung. Dalam sehari ia bisa membawa 6 gerobak sampah yang ia ambil dari Mall tersebut.
Baca Juga : Korban Longsor di Pamekasan Dapat Santunan dari Gubernur Jatim
"Dulu saya dari jam 01.30 malam sampai pagi sudah mulai buang sampah. Saat orang-orang masih tidur saya sudah kerja," jelasnya.
Suratno berharap pandemi ini segera berakhir agar Mall bisa buka seperti dulu lagi. Sehingga para pekerja seperti dirinya juga bisa mendapatkan penghasilan seperti dulu.