TULUNGAGUNGTIMES - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap 2 mulai dilakukan hari ini, Rabu (23/2/21).
Salah satu sasarannya adalah pedagang pasar, yang jumlahnya mencapai 12 ribu orang.
Baca Juga : Covid-19 di Lumajang Turun Drastis, Ruang Isolasi Hanya Terisi 17 Persen
Untuk tahap awal vaksinasi tahap 2 diberikan pada pedagang di pasar Ngemplak. Sayangnya, pelaksanaan vaksinasi tahap 2 di pasar grosir terbesar di Tulungagung ini minim antusias dari pedagang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Kasil Rokhmat mengatakan, ada salah informasi terkait vaksinasi Covid-19 tahap 2 ini. Sehingga jumlah pedagang yang ikut vaksinasi tak sebanyak data yang diberikan.
“Mepetnya waktu koordinasi, jadi waktu yang dikirim ke kita data pemilik kios. Sementara yang jualan belum tentu pemilik kios,” kata Kasil.
Permasalahan ini sudah diatasi dengan memperbolehkan pedagang menerima vaksinasi hanya dengan menunjukkan KTP saja.
“Menunjukkan KTP saja sudah bisa dilayani, sehingga cakupannya luas,” katanya.
Dirinya tak memungkiri pasar merupakan lokasi rawan penularan Covid-19, namun tidak bisa ditutup lantaran merupakan sentra ekonomi.
Maka dari itu pasar menjadi fokus dari vaksinasi.
“Pedagangnya 1.041, pengunjungnya bisa berkali-kali lipat,” jelasnya.
Khusus untuk Pasar Ngemplak, pengunjung pasar mencapai 10 ribu tiap harinya.
Target awal pemberian vaksin Covid-19 bagi pedagang pasar Ngemplak dilakukan 3 hari, namun rencana itu bakal diperpanjang, mengingat kondisi seperti hari ini yang tidak terlalu banyak.
Baca Juga : Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Mulai Dilakukan, Bupati Ikut Divaksin
“Padahal kita sudah mendekatkan pelayanan agar tidak terganggu aktifitas dagangnya,” katanya.
Untuk tahap awal ini ada sebanyak 8200 an pedagang yang divaksin.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, Imroatul Mufidah jelaskan ada sekitar 9 ribuan pedagang di Tulungagung.
Sayangnya, di hari pertama vaksinasi Covid-19 bagi pedagang, masih kurang diminati.
“Besok akan kita data lagi, mana yang sudah vaksin mana yang belum,” katanya.
Untuk yang menolak vaksin, dirinya mengancam akan melarang untuk berdagang di pasar.