LUMAJANGTIMES - Kecamatan Senduro memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan program perhutanan sosial. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat memberikan pemaparan potensi Senduro di depan Tim Pelaksana Program Pengembangan Wilayah Terintegrasi Berbasis Perhutanan Sosial di Hutan Wisata Siti Sundari, Selasa (09/02).
Bupati menjelaskan, bahwa Senduro memiliki objek wisata yang begitu menarik yang ada di Desa Burno, Yakni Siti Sundari. Objek wisata yang lagi naik daun ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Lestari yang dinilai sukses mengelola perhutanan sosial di Desa Burno.
Baca Juga : LDII Prihatin Pemantaan Media Sosial tidak Mencerminkan Karakter Bangsa Indonesia
Bukan hanya itu, Senduro juga dikenal akan kekayaan potensi seperti pisang, kopi, kapulaga, kambing senduro, susu perah.
Selain itu keindahan Ranu Pani, Ranu Regulo, Hutan Wisata Siti Sundari dan Bumi Perkemahan Glagaharum juga turut menambah nilai sebagai subprogram interkoneksi ekowisata dalam program perhutanan sosial. "Kalau ini terkoneksi akan menjadi pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus," jelas Cak Thoriq.
Sementara itu, Bagus Herudojo Tjiptono, Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat (BUPSHA) Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSKL KLHK) menjelaskan, Lumajang diusulkan Menteri KLHK menjadi benchmarking atau percontohan perhutanan sosial kepada Presiden Joko Widodo.
Menurutnya Senduro memiliki potensi yang kompleks, semua potensi yang dimiliki mendongkrak suksesnya program perhutanan sosial dan dapat menjadi percontohan nasional.
Baca Juga : 154 Calon Joko dan Roro Kabupaten Malang Segera Jalani Tes
"Kami sangat antusias karena area ini diusulkan oleh bu menteri sebagai tindak lanjut rapat terbatas agar ada pembangunan berkelanjutan sebagai benchmarking atau percontohan," ungkapnya.