MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 juga berdampak pada pemilihan Joko dan Roro Kabupaten Malang. Partisipasi masyarakat untuk calon duta pariwisata ini menurun drastis. Pada penutupan pendaftaran Senin (8/2/2021) dini hari, jumlah peserta yang mendaftarkan sebanyak 154 orang. Padahal, tiga tahuna lalu, pendaftar mencapai sebanyak 215 orang.
”Kalau kita lihat dari tingkat antusiasme pada kurun waktu 3 tahun lalu, jumlahnya (pendaftar Joko Roro) ada 215. Sedangkan tahun ini, dengan kondisi pandemi Covid-19 itu menjadi 154 peserta. Jadi ya relatif masih tinggi, antusiasme-nya masih banyak,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara saat Technical Meeting Preparation berakhir, Selasa (9/2/2021) petang.
Baca Juga : Inilah Penampakan Ruang Tamu Keluarga Rokim yang Mendapat Bantuan Relawan Jokowi Tulungagung
Dalam agenda yang dilangsungkan di Pringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang tersebut, ratusan calon Joko dan Roro mendapatkan pengarahan terkait tes tahap pertama yang akan dilangsungkan pada Kamis (11/2/2021) mendatang.
”Hari ini agendanya hanya Technical Meeting, jadi diberi pengarahan terkait agenda pada tanggal 11 (Februari 2021). Karena pada tanggal 11 itu, kita sudah mulai tahap awal untuk tes pertama,” jelasnya.
Rencananya, pada seleksi tahap pertama itu, bakal dilangsungkan di Pendapa Singosari, Kabupaten Malang. ”Pada saat itu (seleksi tahap 1) nanti akan terpilih 80 orang terbaik, jadi 40 Joko dan 40 Roro. Kemudian akan diseleksi lagi pada tahap 2 yang kita jadwalkan lagi di Pendapa Singosari,” terangnya.
Dalam seleksi pada tahap kedua tersebut, dijelaskan Made, hanya akan dipilih 60 peserta. Yakni 30 Joko dan 30 Roro. ”Agenda seleksi tahap 2 dijadwalkan pada tanggal 13 (Februari 2021). Kemudian pada seleksi ke-2 itu akan ditentukan 60 peseta masing-masing 30 Joko dan Roro,” imbuhnya.
Sedangkan 5 hari kemudian, tepatnya pada Kamis (18/2/2021) 60 peserta yang terseleksi pada tahapan ke-2 itu akan melangsungkan tes ke-3, yang dimungkinkan bakal berlangsung di salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang. ”Pada tahap ke-3 kita rencananya akan mencari destinasi wisata biar ada penyegaran, jadi tes-nya kita lakukan di outdoor pada tanggal 18 Februari,” ucapnya.
Nantinya, dalam tahap ke-3 itu sudah ada keputusan siapa 15 pasangan joko roro yang terpilih menurut penilaian dewan juri. ”Seleksi Joko Roro ini akan ada 3 tahap, hingga akhirnya terpilih 15 pasang atau 30 peserta. Yaitu 15 Joko dan 15 Roro,” terangnya.
Baca Juga : Relawan Jokowi Tulungagung dan Yayasan Akhlakul Karimah Hibahkan Tanah bagi Warga Miskin
Made menekankan, para peserta yang terpilih sebagai 30 Joko dan Roro terbaik itu, tidak hanya dipilih karena good looking. Tapi lebih ditekankan pada kemampuan dan telent khusus yang dimiliki oleh setiap peserta terpilih. ”Okelah good looking, tapi yang diutamakan tidak hanya mereka cantik dan ganteng, tapi harus punya telent lain,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang ini.
Harapannya, disampaikan Made, dengan terpilihnya Joko dan Roro ini, bisa turut serta dalam pembangunan Kabupaten Malang. Terutama dalam mempromosikan destinasi maupun potensi yang ada di Kabupaten Malang, hingga ke kancah internasional.
”Jadi saya harapkan selain bisa menjadi investasi demi kemajuan Kabupaten Malang, mereka juga akan kita didik agar telent yang dimiliki bisa lebih bermanfaat didalam mempromosikan sektor budaya dan pariwisata,” ujarnya.
Sekedar diketahui, syarat umum peserta Joko Roro ini berusia antara 17 hingga 21 tahun. Sedangkan tinggi badan yang ditentukan, adalah 160 sentimeter untuk calon Roro, dan 170 sentimeter untuk calon Joko Kabupaten Malang. ”Tapi saya sudah sampaikan ke panitia, bahwasannya kalaupun memang tingginya kurang tapi punya telent bagus, itu tidak jadi maslaah untuk tinggi badan. Karena orang tidak harus good looking untuk mempromosikan potensi maupun prestasi yang dimiliki Kabupaten Malang,” pungkasnya.
