free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Cerita Bayi Diduga Tertukar di RSUD Moh. Anwar Sumenep Hingga Berujung Tes DNA

Penulis : Syaiful Ramadhani - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Dec - 2020, 23:25

Placeholder
Pasangan Subroto (31) dan Nurmaningsih (31) kini hanya bisa pasrah menunggu hasil tes DNA (Foto: Syaiful Ramadhani/ JatimTIMES)

Keluarga pasangan Subroto (31) dan Nurmaningsih (31) menduga bayi mereka tertukar saat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, pada hari Minggu (15/11/2020) lalu.

Subroto, sang ayah, mengaku ada keanehan pada bayinya saat diberi ASI. Sebab, secara riba-tiba rambut pada si bayi lebat. Sontak Subroto dan Nurmaningsih kaget dan meyakini jika bayi itu bukan anak mereka.

Baca Juga : Beredar Dokumen Hasil Swab Test Rizieq Shihab Positif Covid-19, Ini Kata FPI

"Iya karena bayi kami tidak ada rambutnya, tau-tahu saat diberi ASI untuk kedua kalinya pas ada rambutnya. Jadi firasat kami sebagai orang tua meyakini jika itu bukan anak kami," kata Subroto pada media, Rabu (2/12/2020).

Atas dasar itu, warga Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-Batang itu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sumenep. Namun, laporan Subroto ke Mapolres Sumenep, Senin 16 November 2020 lalu belum mengantongi bukti LP.

Subroto dengan pihak keluarga hanya terus mendesak Polres Sumenep agar cepat mengusut tuntas laporan bayinya yang tertukar.

- Kronologi Awal Kejadian

Subroto bercerita, Nurmaningsih istri Subroto, melahirkan bayi perempuan secara normal pada hari Jumat (13/11/2020) Jam 12.20 WIB di Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr Moh Anwar Sumenep.

Saat lahir, si bayi langsung diazani oleh Subroto dan disaksikan oleh Nurmaningsih dan Rakso paman Nurmaningsih. Kata Subroto, rambut bayinya tidak lebat. Kepala si bayi terlihat gundul, belum ada rambut.

Karena lahir normal tanpa operasi, keesokan hari. Tepatnya pada hari Sabtu 14 November 2020. Nurmaningsih diperkenankan pulang dari RSUD dr Moh Anwar. Tapi, si bayi dilarang dibawa pulang oleh rumah sakit.

Si bayi dirawat dalam ruangan PICU NICU RSUD dr Moh Anwar Sumenep dengan dalih situasi Covid-19 bayi rentan tertular Covid-19.

Subroto menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat istrinya menjalani persalinan di RSUD Sumenep.

Jika si bayi hendak dibawa pulang di hari Sabtu, kata Subroto pihak rumah sakit minta biaya persalinan dibayar secara mandiri.

Sebelum meninggalkan RSUD Sumenep, Nurmaningsih sempat memberi ASI kepada sang bayi yang baru lahir.

Sang ayah Subroto sempat mengabadikan wajah si bayi saat disusui sang istri melalui kamera handphone (HP) miliknya.

Selain mengambil gambar si bayi. Subroto juga mengambil video saat si bayi diberi ASI. Terlihat, topi si bayi saat terbuka kepala si bayi gundul.

Pada hari Minggu (15/11/2020) Subroto dan istrinya datang ke RSUD Sumenep untuk menjenguk sekaligus memberi ASI kepada sang putri.

Saat hendak diberi ASI. Nurmaningsih kaget. Bayi perempuan yang hendak disusuinya terasa beda. Nurmaningsih membatalkan pemberian ASI karena menganggap bayi yang digendong bukan bayi yang baru dilahirkan.

Terasa ada yang aneh. Subroto mengabadikan bayi yang dianggap beda. Subroto dan Nurmaningsih sangat yakin bayinya tertukar.

"Pertama kali disusui rambut bayi tidak lebat. Setelah tiga hari, rambut bayi sudah lebat," jelas Subroto di hadapan media.

- Polisi Proses Laporan Bayi Tertukar

Beberapa hari kemudian usai orang tua bayi melapor ke Mapolres Sumenep. Selanjutnya berkas pelaporan tersebut masuk ke tahap penyidikan.

"Berkas sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sumenep," kata Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

- Pihak RSUD Menyangkal

Sementara, Direktur Rumah Sakit RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati menyangkal adanya bayi tertukar di rumah sakit yang dipimpinnya tersebut.

"Tidak ada. Saya dapat laporan dari petugas tidak ada. Saya serahkan kepada keluarga, kalau keluarga tidak ngapa-ngapain ya sudah," katanya saat dikonfirmasi sejumlah media di Mapolres Sumenep, beberapa waktu lalu.

- Dewan Panggil Pihak RSUD

Dugaan bayi perempuan tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh Anwar Sumenep Madura Jawa Timur akhirnya mendapat perhatian DPRD Sumenep dengan memanggil Direktur RSUD setempat guna meminta klarifikasi atas peristiwa tersebut.

"Jadi, sebagai lembaga legislatif yang menaungi RSUD, kami panggil pihak RSUD untuk memberikan penjelasan," sebutnya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Pihaknya menjelaskan, dalam memberikan klarifikasi terkait kasus bayi yang tertukar itu, pihak RSUD Moh Anwar tetap ngotot jika tidak ada bayi yang tertukar sebagaimana tuduhan korban.

"Kalau pengakuan versi RSUD begitu, tapi kan ini perlu pembuktian," ungkap Politisi PAN tersebut.

Baca Juga : Jelang Nataru, Sopir Bus di Terminal Arjosari Dites Urine dan Kesehatan, Ini Hasilnya

Sementara dikonfirmasi terpisah, Humas RSUD Moh Anwar Sumenep Arman menyebutkan, apa yang terjadi dan perkembangan prosesnya sudah disampaikan ke komisi IV DPRD Sumenep.

Menurutnya, jika memang harus terpaksa dilakukan, opsi terakhir untuk pembuktian dalam kasus tersebut adalah tes DNA. Di mana opsi itu harus keluar dari kepolisian.

"Karena kasus ini sudah kami limpahan ke kepolisian, jadi kami nunggu sama-sama dari polisi," singkatnya.

- Orang tua dan Bayi Akan di Tes DNA

Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyebutkan, pihaknya akan melakukan proses test Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurai benang kusut kasus bayi tertukar di RSUD dr Moh Anwar tersebut.

Selain itu, Polres Sumenep akan dibantu oleh tim dari Polda Jawa Timur. yang akan langsung turun ke Sumenep.

"Proses test DNA akan dilakukan pada satu Desember mendatang, Tim dari Polda Jawa Timur (RS Bhayangkara), tanggal 1 Desember akan ke Sumenep untuk test DNA," ujar Widi.

Test DNA ini, lanjut Widi, sangatlah penting untuk mengetahui kebenaran laporan dugaan bayi tertukar tersebut. Hal itu bertujuan agar kasus cepat terungkap.

"Karena hanya dengan test DNA bisa terungkap semuanya. Jadi, tunggu tanggal 1, sudah ranah penyidik, humas hanya menyampaikan kulit luarnya saja," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati mengaku siap menunggu hasil test DNA yang akan digelar Polres Sumenep. Namun, dirinya memilih irit bicara saat dikonfirmasi media melalui saluran telepon.

"Mohon untuk sementara kita tunggu hasil dari test DNA, kasus ditangani Polres Sumenep," singkatnya.

- Polisi Belum Bisa Pastikan Hasil tes DNA

Polres) Semenep Madura Jawa Timur melakukan test DNA terhadap bayi dan orang tua yang diduga tertukar di RSUD dr. H. Moh. Anwar Semenep di Poliklinik Polres setempat. Tes DNA tersebut dibantu dari tim medis Polda Jatim.

Satreskrim Polres Sumenep, AKP. Dhany Rahadian Basuki mengaku saat ini, tim medis kepolisian baru melakukan tahap pengambilan sampel DNA.

"Tadi dilakukan pengambilan DNA bersama swab, baik dari bayi dan orang tuanya. Dan saat ini akan diproses ke Lab Jakarta," katanya, Rabu (2/12/2020).

Hasil sampel DNA, lanjut Dhany, akan dikirim ke Laboratorium Jakarta. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan kapan hasil tersebut akan keluar.

"Itu kami tidak tahu, yang tahu dari Lab pusat. Tim medis Polda hanya mengambil sampel DNA dan swab saja. Selain itu tidak ada lagi," sambung Dhany.

Ditanya soal apakah ada hal lain dari penyelidikan dugaan bayi tertukar tersebut, pihaknya menyampaikan penyelidikan itu hanya menggunakan tes DNA saja.

Sebab, pihaknya saat ini belum meningkatkan status kasus tersebut ke tahap penyidikan sebelum mengetahui hasil DNA, atau melakukan penyelidikan melalui alat bukti lainnya.

"Kita hanya pakek tes DNA saja. Setelah laporan, kita periksa saksi, kemudian kita hubungi Rumah Sakit Bhayangkara. Rekam medis kita tidak menggunakan," urainya.

Kasus dugaan adanya bayi tertukar itu, menurutnya tetap dalam tahapan lidik. Sebab, pihaknya tidak bisa melanjutkan pengembangan kasus tersebut jika hasil DNA itu belum diketahui hasilnya.

"Karena ini masih proses lidik. Ini masih kami dalami apakah ada penukaran atau tidak. Dari pada kami mengumpulkan banyak berkas tapi ternyata tidak tertukar kan bagaimana," dalihnya.

Pihaknya mengaku, kepolisian telah memanggil beberapa saksi dari kasus tersebut. Di antaranya pihak orang tua bayi dan rumah sakit.

"Kalau laporannya sudah kami terima. Untuk saksinya saya lupa ada berapa. Laporannya sudah dibuat, prosesnya sudah berjalan. Saksi yang diperiksa dari pihak orang tua dan rumah sakit," tukasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaiful Ramadhani

Editor

Sri Kurnia Mahiruni