Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang dan Polresta Malang Kota, Selasa (1/12/2020), melakukan pemeriksaan kesehatan maupun tes urine terhadap para sopir bus di terminal Arjosari.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan para sopir bus dan juga menjamin para sopir bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga : Polres Malang Gelar Simulasi Pam Pilkada, Protokol Kesehatan Jadi Pembeda
Penanggungjawab Progam K3 dan Olahraga Dinkes Kota Malang Lilik Suharti, menjelaskan, jika kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya jelang Natal dan tahun baru (nataru).
Dalam pemeriksaan itu, ditargetkan terdapat 100 orang sopir yang akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine. Namun karena saat ini tengah dalam masa pandemi, sopir dan bus yang beroperasi tak sebanyak seperti sebelum masa pandemi.
"Tidak semua ikut pemeriksaan, karena selama masa pandemi. Hanya ada 35 persen bus yang beroperasi," jelasnya.
Sementara itu, dari 30 sopir bus yang menjalani pemeriksaan, terdapat satu sopir yang mempunyai catatan khusus. Sopir tersebut dinilai tak layak mengemudi lantaran berusia lanjut, yakni 65 tahun. Selain itu, ada juga beberapa pengemudi yang diketahui memiliki catatan kesehatan. Namun untuk hasil tes urine penyalahgunaan narkoba hasilnya nihil.
"Ada beberapa pengemudi yang memang memiliki gula darah tinggi. Hasil tes kesehatan nantinya juga akan kami berikan kepada perusahaan atau PO mereka," bebernya.
Untuk mereka yang memiliki catatan kesehatan, oleh petugas kemudian diberikan beberapa obat dan resep sesuai dengan keluhan atau kendala kesehatan gula darah tinggi yang mereka alami.
Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut, petugas juga mengimbau agar para sopir bus tetap menjaga kesehatan mereka. Sebab, dengan kondisi yang fit, tentunya para sopir bisa berkendara dengan baik.
"Ini tentunya juga menurunkan potensi angka kecelakaan," pungkasnya.
Sementara itu, sebelum adanya tes kesehatan dan tes urine, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dengan Satlantas Polresta Malang Kota telah melakukan ramp check beberapa waktu sebelumnya. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi kelayakan jalan bus jelang nataru. Dari sekitar 60 bus yang dicek, tiga bus kemudian harus dikandangkan lantaran tak layak untuk jalan.