Kegaduhan terkait Rizieq Shihab di Jakarta, direspon Ormas Malang Bersatu. Mereka mendatangi Polresta Malang Kota, Senin (23/11/2020). Kedatangan mereka untuk menyampaikan dukungan terhadap Polri dan TNI dalam menjaga keamanan dan ketentraman Kota Malang.
Dersi Hariono, koordinator Ormas Malang Raya menjelaskan, jika pihaknya tak ingin ada kegaduhan yang terjadi di Kota Malang. Seperti dengan adanya pemasangan foto-foto Rizieq Shihab ataupun foto orang-orang yang mengaku tokoh agama, tapi menciptakan disintegrasi maupun kerenggangan antar anak bangsa.
Baca Juga : Kasdim 0805 Ngawi Pimpin Patroli Kesehatan, Sasaran Utama Tempat Wisata
"Kita tak menginginkan kejadian itu terjadi di Malang. Makanya bilamana ada, kami mendukung aparat TNI Polri untuk menertibkan itu. Termasuk yang memiliki kewenangan adalah Satpol PP," bebernya.
Indikasi rencana pemasangan banner yang berisi provokasi dan perpecahan, disampaikannya sempat ada. Sehingga dari situ pihaknya berharap jajaran kepolisian mengambil langkah cepat sebelum Ormas Malang Bersatu bergerak lebih dulu.
Lanjutnya, bilamana aparatur lambat, maka pihaknya berharap agar Ormas Malang Bersatu sebagai representasi masyarakat Kota Malang untuk melakukan tindakan agar Kota Malang tetap aman dan kondusif.
"Karena di kota-kota lain kan sudah ada penertiban. Harapan kami aparat yang berperan aktif. Karena kita warga Malang memiliki niatan baik, maka kita sampaikan secara prosedural ke jajaran kepolisian maupun Kodim. Sehingga nantinya ada sinergitas antara pusat dengan daerah," bebernya.
"Tadi kami sampaikan ke jajaran kepolisian, ke Kapolresta yang diwakili oleh Kasatintel, beliau akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Satpol PP dan jajaran Forkopimda terkait untuk menertibkan gambar itu. Karena gambar itu jelas memprovokasi dan menimbulkan ketidaknyamanan antar anak bangsa," tambahnya.
Sementara itu, dijelaskan Dersi, dalam hal ini Ormas Malang Bersatu yang berisi sekitar 27 ormas, diantaranya, Malang Anti Kisruh, Barikade Gus Dur, Pemuda Pancasila, Patriot Garuda Nusantara, Bravo Reaksi Cepat, Alumni Halokse Mbois, Pemuda Demokrat Indonesia, Aosiasi Petinju Indonesia, Malang Mbois, Ansor Sakera, FMKI, Basara, BMKG, Pemuda Katholik, PITI, Garindo, Garda Pancasila, Lesbumi NU, PABBSI, INTI.
Baca Juga : Jimly Asshiddiqie Kritik MUI hingga Minta Pemerintah Tak Hadapi Rizieq Seperti Mau Perang
Puluhan ormas yang bersatu tersebut kemudian sepakat menyatakan lima pernyataan sikap. Yakni, mendukung sikap Polri dan TNI dalam langkah pemberantasan radikalisme dan isu berbau sara. Mendukung sikap aparat Polri TNI dan Pemkot Malang untuk melakukan penertiban baliho atau spanduk yang berisi kalimat, foto dan gambar yang terindikasi menimbulkan provokasi dan keresahan di masyarakat.
Kemudian, menolak ormas yang tidak menggunakan Pancasila sebagai ideologi organisasi. Menolak penceramah yang menggunakan agama sebagai alat untuk menempelkan ujaran kebencian penghinaan dan intoleransi. Terahkir mengajak seluruh komponen masyarakat Malang Raya untuk menciptakan Malang yang adem, ayem, aman dan kondusif.