Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, terus melihat perkembangan dari warga Desaku Menanti, terutama anaknya supaya tidak tertular dari orang tuanya turun ke jalan.
Pendampingan yang terus dilakukan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang bagi Desaku Menanti terlihat cukup baik. Hal itu dilihat dari pendampingan yang sudah sampai pada keturunan dari warga penghuni Desaku Menanti.
Baca Juga : Alami Problem, Pelaku IKM Bisa Konsultasi Manfaatkan Klinik IKM Diskopindag
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Peny Indriani, mengatakan, bahwa pihaknya akan terus melihat bagaimana perkembangan eks para pekerja di jalanan, baik itu ngamen, meminta-minta atau yang lainnya.
"Juga anak-anak dari keturunan warga Desaku Menanti. Karena bukan tidak mungkin anak-anak di sana juga ikut alur orang tuanya yang pernah menjadi penghuni jalanan dengan mencari uang di jalan raya," ujar Peny Indriani.
"Itu harus kita kawal bersama. Agar anak bisa tumbuh kembang dan tidak terjadi penurunan seperti yang sudah dilakukan orang tuanya," ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini di Kota Malang juga masih banyak orang tua yang 'menyuruh' anaknya untuk bekerja di jalanan. Faktor ekonomi disebut masih selalu menjadi alasannya, namun jika sekelas anak kecil sudah turun ke jalan, tentunya orang tua si anak tersebut memang harus bertanggung jawab. Apalagi Kota Malang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan.
Baca Juga : Berhasil Pertahankan Nilai SAKIP, Pemkab Karanganyar "Geruduk" Trenggalek
Karena itu, Peny Indriani berharap warga Desaku Menanti bisa segera pulih dan sadar bahwa bekerja di jalan adalah bukan jalan terakhir. "Kami harapkan juga mereka ke depan memiliki pekerjaan layak. Juga bisa sewa di rumah susun dan tidak kembali mengemis lagi," pungkasnya.