Sekitar 60-an orang mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Timur Melawan melakukan aksi unjuk rasa damai di kawasan perempatan Rajabali, Rabu (4/11/2020).
Dalam aksinya, para peserta unjuk rasa nampak membentangkan sebuah spanduk bergambar komodo dengan kata save komodo. Juga sebuah spanduk bertuliskan tolak dan hentikan pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga : Sikapi Pernyataan Presiden Prancis, Warga Malang Suarakan Tiga Tuntutan
Ya dalam aksinya itu, sesuai dengan spanduk yang dibentangkan, Aliansi Mahasiswa Timur Melawan itu menyuarakan kekhawatiran akan rusaknya kelestarian lingkungan di NTT dan juga kelestarian dari komodo, jika pembangunan Jurassic Park berlanjut.
Korlap aksi, Arrafik Burhan menjelaskan, jika pembangunan Jurassic Park yang berada di pulau Rinca, tentunya akan mengganggu habitat tempat tinggal dari satwa komodo. Hal itu merupakan isu yang sangat urgen untuk segera mendapatkan respon.
"Pembangunan itu akan mengganggu kedekatan emosionalnya dengan alam. Dan itu bisa menyebabkan kepunahan. Karena masyarakat di sana mengatakan kami sudah setia lahiriah kedekatan dengan komodo. Komodo sudah menyatu dengan alamnya, kalau dipindahkan malah akan mengganggu," bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan, di sisi lain analisis dampak lingkungan sosial, jika pembangunan Jurassic Park dilakukan juga berimbas ke masyarakat. Dari segi budaya maupun perekonomian dikhawatirkan akan rusak.
"Karena di pulau Rinca tersebut ada pulau tetangga yang juga akan dipindahkan. Jadi mereka sangat terganggu, kehidupan mereka setengah mati. Sekali lagi analisis dampak lingkungan akan merusak lingkungan sekitar dan merusak mata pencaharian masyarakat adat yang ada di sana," bebernya
Oleh karenanya, dalam aksi tersebut, pihaknya dengan tegas menolak adanya pembangunan proyek Jurassic Park yang dikhawatirkan akan merusak kelestarian lingkungan dan satwa komodo.
Baca Juga : Fatayat NU Kecamatan Taman Gelar Peringatan Maulid Nabi sekaligus Launching Seni Marawis Faqoma
"Kami memohon dan meminta kepada Presiden Jokowi, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk menghentikan proyek tersebut. Dan kami juga mengecam pemerintah Provinsi NTT, yang telah mengijinkan adanya pembangunan itu," terangnya.
Untuk diketahui, jika Pemprov NTT berencana untuk memindahkan masyarakat yang ada di Taman Nasional Komodo (TNK) ke Pulau Rinca. Hal itu dimaksudkan Pemprov NTT agar TNK benar-benar menjadi alam liar bagi komodo.
