JATIMTIMES - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan foto tabung gas nonsubsidi 3 kilogram berwarna pink dan bertuliskan ‘LPG Non Subsidi’ ramai jadi perbincangan. Hal ini sempat menghebohkan warga serta pengecer elpiji melon di beberapa wilayah Kota Malang.
Dalam unggahan tersebut juga diberi keterangqn elpiji tersebut akan mulai dipasarkan sebagai pengganti elpiji subsidi 3 kilogram yang berwarna hijau. Unggahan ini hingga Rabu (12/2/2025) telah dilihat 2,4 juta kali dengan beragam komentar.
Baca Juga : Bea Cukai Malang Gagalkan Pengiriman 134 Ribu Rokok Ilegal, Sopir Berhasil Kabur
“Akan segera hadir gas elpiji non-subsidi. Pokoknya rakyat kecil harus semakin ditekan buat menghidupi para pembuat kebijakan,” tulis keterangan dalam unggaham di X tersebut.
Namun, benarkah informasi tersebut? Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Produk bright gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” ucap Heppy saat dikonfirmasi JatimTIMES.
Gambar yang beredar tersebut, lanjut Heppy, kemungkinan besar diambil pada 2018, saat Pertamina melakukan uji pasar varian baru elpiji bright gas ukuran 3 kg. Namun, saat ini produk bright gas hanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg.
Hanya, hal ini cukup membuat panik warga khususnya di Kota Malang. Salah seorang pengecer, Ila Maisaroh, di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, membeberkan warga begitu panik mendapati informasi yang sempat diterima.
Baca Juga : Jaminan Sosial untuk Pegawai Non-ASN: Langkah Strategis Kementerian Hukum dan BPJS Ketenagakerjaan
“Waktu ada informasi, kami sempat panik karena kalau gak subsidi saja, harganya Rp 35 ribu. Belum ditingkat pengecer,” ujar Ila.
Terlebih, warga di sekitar warungnya kebanyakan merupakan UMKM yang baru merintis. Yang ditakutkan nantinya elpiji bersubsidi ditarik dari pasaran sehingga mencekik warga.
“Jangan sampai informasi itu nantinya benar. Tentu masyarakat akan tercekik dengan harga yang tinggi,” ucap Ila.