Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menganggap pekerjaan rumah (PR) yang utama yakni untuk meningkatkan sisi Demand masyarakat. Oleh karena itu, Perbankan di wilayah Malang Raya juga memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah yang mengalami kontraksi di tengah menurunnya tingkat konsumsi masyarakat.
Secara umum struktur produk domestik regional bruto (PDRB) di wilayah Jawa Timur 61 persennya didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Dalam melakukan pemulihan ekonomi terdampak Covid-19, PR utama adalah meningkatkan sisi Demand masyarakat.
Baca Juga : Apartemen The Kalindra Malang: Investasi Menguntungkan, Harga Lebih Murah
"Berdasar data BPS Provinsi Jawa Timur, secara umum wilayah Jawa Timur rata-rata mengalami deflasi dalam masa pandemi Covid-19 ini. Beberapa wilayah seperti Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen di bulan Juli 2020, namun di bulan Agustus 2020 juga kembali mengalami deflasi," ujar Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri.
Dalam kondisi ekonomi seperti ini, industri pun menekan produksi untuk menjaga stok barang agar tidak terjadi kelebihan persediaan barang. Selain itu, penurunan harga komoditas pangan pada bulan September juga didukung dengan dimulainya masa panen raya untuk beberapa komoditas pertanian hortikultura.
Lalu apa yang dapat dilakukan? Sugiarto Kasmuri mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah Malang Raya, Bank Indonesia, Perbankan, akademisi atau pun dunia usaha agar upaya pemulihan ekonomi dapat didorong lebih cepat.
"Intinya Demand masyarakat naik dulu, itu yang akan membuat ekonomi menjadi jauh lebih baik. Karena jika daya beli sudah mulai membaik, tentu ekonomi akan kembali bergeliat," kata dia.
Baca Juga : Kisah Pilu Batik Tulis Celaket Kota Malang pada Peringatan Hari Batik Nasional
Komoditas penyumbang deflasi sendiri ada pada bulan September lalu juga berasal dari penurunan harga seperti daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit dan semangka. Selain itu tarif angkutan udara juga mengalami penurunan harga sebanyak 3,71 persen.
Akan tetapi, Sugiarto mengaku perekonomian Kota Malang akan tetap positif hingga akhir tahun nanti, hal itu dilihat dari angka kredit yang masih stabil. "Saya rasa (perekonomian) Kota Malang masih bisa positif sampai akhir tahun," ungkapnya.