JATIMTIMES - Kementerian Pertanian bersama dengan anggota MPR RI menggelar dialog tentang pertanian secara terbuka di Alun-Alun Bondowoso. Hadir secara langsung Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan dua anggota MPR RI, Lia Istifhama serta Sumail Abdullah dari DPR RI.
Saat Wamentan RI berdialog dengan pemuda dan petani terungkap bahwa petani Bondowoso kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dengan pembelian sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga : Kata "OK" Ternyata Singkatan, Ini Kepanjangannya!
Misalnya pupuk bersubsidi jenis Urea yang HETnya Rp 225.000 per kuintal atau kisaran Rp 112.500 ribu per sak/karung dengan berat 50 kilogram. Namun rata-rata petani di Kabupaten Bondowoso mengaku membeli pupuk urea bersubsidi dengan harga Rp 150.000 per karung atau Rp 300.000 per kuintal.
Menanggapi keluhan petani, kemudian Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono memerintahkan Direktur PT Pupuk Indonesia (PI) melakukan evaluasi penyaluran pupuk subsidi di Bondowoso.
"Pak direktur (Direktur PT Pupuk Indonesia) silahkan nanti ya. Pengecer Bondowoso ini silahkan dievaluasi lagi," perintahnya.
Lebih lanjut, Wamentan menerangkan modus penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi berupa penjualan sistem paket yang ditawarkan kepada petani, namun diiringi intimidasi.
"Misalnya, kowe tuku sak sak, tapi kowe kudu tuku iki iki iki. Nek gak, gak tak layani'. Itu laporkan polisi. Itu ilegal dan itu pidana," tegas Wamentan RI.
Lalu Sudaryono juga menjelaskan, modus kedua penebusan pupuk subsidi keluar dari ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Misalnya pupuk bersubsidi jenis Urea sudah ditetapkan kisaran Rp 112.500 ribu per sak namun dijual hingga Rp 150.000 per sak.
Atas hal itu, Sudaryono mengingatkan kepada Direktur PT Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti keluhan petani Bondowoso. Ia juga meminta pada Pengurus Pemuda Tani Bondowoso dari tingkat kabupaten hingga ranting untuk ikut mengawasi pendistribusian dan penyaluran pupuk bersubsidi hingga sampai ke tangan petani.
Kehadiran Wamentan RI juga bersama Senator Jatim Lia Istifhama, Legislator Sumail Abdullah, Ketua DPD Pemuda Tani HKTI Jatim Ghufron Ahmad Yani, dan Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bondowoso, Kapriyanto, Plh Sekda Bondowoso, KH As'ad Yahya Syafi'i
Dalam kesempatan itu, Kapriyanto menyampaikan kesiapan PTI mengawal program ketahanan pangan nasional Presiden RI Prabowo Subianto.
"PTI juga akan menjadi penggerak intensif pertanian berkelanjutan dan solusi tantangan persoalan ketahanan pangan," ujarnya.
Kapri mengungkapkan, sesuai dengan visi misinya, Pemuda Tani Indonesia berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani, mengedukasi anak muda tentang pertanian, menumbuhkan semangat anak muda untuk mengembangkan pertanian.
"Pemuda Tani Indonesia, Bondowoso akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya, untuk mendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Menurutnya, Pemuda Tani harus melakukan edukasi melalui kaderisasi dan regenerasi agar pemuda tidak meninggalkan dunia pertanian.
Lebih lanjut, Dia menyatakan, pemuda tani harus melakukan upaya upaya dalam mewujudkan benih unggul yang berkualitas di sektor pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan program nasional presiden Prabowo Sianto.
Menurutnya, pemuda tani harus melakukan pendampingan eksternal dengan mengedukasi petani bagaimana petani pandai memilah memilih dan membuat benih tanaman unggul, serta mendorong sarana dan prasarana (Sarpras) pertanian agar ditingkatkan lewat program program pemerintah.
Diantaranya, melakukan upaya pengawasan eksternal pra tanam dan pasca tana, mendorong penggunaan pupuk yang berimbang, meningkatkan kualitas produksi hasil pertanian.
Di tempat yang sama Anggota DPD RI Lia Istifhama yang datang kedua kalinya dalam acara Tani Fest tersebut, memberikan apresiasinya pada PTI dan Wamentan.
“Kebetulan saya hadir dalam acara opening (pembukaan, red.) dan closing, jadi saksi langsung betapa semangat kompaknya PTI Bondowoso. Ini harus diapresiasi, semangat tinggi mengangkat pertanian di Bondowoso. Masyarakat yang memadati alun-alun pun, sekalipun ribuan ini merupakan pengunjung dan bukan yang dilantik, ternyata mengikuti acara dengan seksama. Sikap mereka sangat menghargai acara ini, tentu harus diapresiasi tinggi," ujarnya Selasa (7/1) malam.
“Sedangkan wamentan, beliau sangat aspiratif, humble, dan mampu membius perhatian ribuan pengunjung yang hadir. Sangat enerjik, cerdas, dan komunkatif, ini modal penting kedekatan pemerintah dengan masyarakat,” imbuhnya.