Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara blak-blakan mengungkap perbedaan masa kepemimpinan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Jusuf Kalla membongkar perbedaan karakter SBY dengan Jokowi saat mengambil keputusan. Meski pernah menjadi wakil SBY dan Jokowi, pria yang akbar disapa JK itu tidak memilih antara keduanya mana yang terbaik.
Baca Juga : Presiden Jokowi Disebut akan Bertemu BTS di Sidang PBB, Anggota ARMY Histeris!
Hak tersebut disampaikan JK saat ia menjadi bintang tamu di channel YouTube Helmy Yahya Bicara pada Selasa (22/9/2020). Dalam video itu, JK hanya memaparkan perbedaan karakter SBY dan Jokowi dalam mengambil keputusan.
Berawal dari Helmy Yahya yang membahas perjalanan karir politik JK. "Yang saya baca bapak berbisnis luar biasa, tapi politik tetap ya pak," tanya Helmy.
Mendengar pertanyaan itu JK lantas menceritakan awal mula perjalanan karir politiknya yang dimulai sebagai anggota DPR.
"Politik waktu zaman dulu saya hanya anggota DPR, jadi politiknya sambil lalu sebenarnya, mewakili daerah," kata Jusuf Kalla.
Lebih lanjut JK mengatakan mulai aktif berpolitik sejak ia ditunjuk sebagai menteri oleh Gus Dur pada tahun 1999.
"Saya aktif betul di politik waktu Menteri Perindag 1999," katanya.
"Zaman Gus Dur ya pak, abis itu disuruh mundur, ada apa tuh pak?" tanya Helmy.
JK lantas mengatakan jika saat itu ia dicecar oleh Gus Dur bersama 20 menteri lainya.
"Biasa lah zaman dulu 20 menteri disuruh mundur atau dipecat, saya termasuk bagian yang keempat. Gus Dur suka begitu, ada saja alasannya, ya kita berhenti aja," jelas JK.
Lalu JK kembali ditunjuk sebagai menteri di era Megawati Soekarnoputri. "Kemudian ibu Mega panggil lagi jadi Menkokesra, naik satu tingkat," cerita JK.
Lalu Helmy melanjutkan pertanyaan terkait karir politik JK yang semakin melonjak saat menjadi Wakil Presiden SBY. Helmy lantas bertanya kepada JK perbedaan kepemimpinan SBY dan Jokowi.
"Jadilah pak JK Menkokesra, terus melanjutkan perjuangan politiknya jadi Wakil Presiden bersama Pak SBY. Pak kalau memilih dua kali jadi Pakil Presiden lebih enak zaman Pak SBY atau Pak Jokowi?" tanya Helmi lagi.
Mendengar itu, JK mengatakan jika SBY dan Jokowi sama saja, hanya beda kepemimpinannya.
"Ya sama lah, cuma beda kepemimpinan," kata Jusuf Kalla.
"Gayanya beda?" tanya Helmy Yahya.
JK lantas mengatakan jika di era SBY, semua masalah ekonomi diserahkan padanya.
"Kalau zaman Pak SBY semua masalah ekonomi diserahkan ke saya," kata JK.
Baca Juga : Kejar Waktu, Badan Anggaran DPRD Trenggalek Beri PR ke TAPD
Sementara di era Jokowi, JK mengatakan jika semua permasalah dirapatkan.
"Kalau zaman Jokowi semua soal dirapatkan," kata Jusuf Kalla.
"Oh," timpal Helmy Yahya.
"Semua soal," tekan JK.
Bahkan JK mengatakan jika rapat bisa digelar 4-5 kali.
"Senang sekali rapat Pak Jokowi," timpal Helmy.
JK lalu mengatakan jika di era SBY semua ringkas karena keputusan diambil dengan cepat.
"Lebih ringkas, lebih terarah lebih cepat kita ambil keputusan," kata Jusuf Kalla.
"Makanya bapak bilang lebih cepat lebih baik yah," kata Helmy Yahya.
"Ya begitu," cetus JK.