Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Blitar menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Tahun 2020 pada Selasa (15/9/2020). Muscab tahun ini menghasilkan keputusan reorganisasi kepengurusan baru yang diketuai Sunyoto.
Ketua dan pengurus APTI Kabupaten Blitar periode 2020-2025 yang terpilih dari muscab ini langsung dikukuhkan oleh Ketua APTI Jawa Timur Amin Subarkah. Hadir dalam agenda ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Ir Wawan Widianto beserja jajaran, peserta muscab yang terdiri terdiri dari pengurus APTI DPC Kabupaten Blitar dan tamu undangan lainnya.
Baca Juga : Sekda Kabupaten Malang Kukuhkan Forkom BUMDes Kabupaten Malang
Sunyoto dengan pengukuhan ini resmi menggantikan Imam Mustain sebagai ketua APTI Kabupaten Blitar. Sunyoto, petani tembakau asal Kamulan, Kecamatan Talun, akan memegang komando pimpinan APTI Kabupaten Blitar periode 2020-2025.
Dalam kesempatan ini, Sunyoto menyampaikan salah satu fokus kerja dari APTI Kabupaten Blitar adalah mengembalikan kejayaan tembakau Blitar seperti di era lampau. Ya, sebagaimana diketahui, di masa lalu tembakau Blitar pernah menembus pasar internasional melalui tembakau Selopuro yang terkenal itu.
“PR kita adalah mengembalikan kejayaan tembakau Blitar. Dulu tembakau Blitar itu terkenal di seluruh Nusantara dan menembus pasar dunia. Ini yang saat ini coba kita kembalikan lagi, tembakau Blitar kembali jaya,” ungkap Sunyoto.
Beberapa upaya telah dilakukan APTI untuk mengembalikan kejayaan tembakau Blitar. Di antaranya APTI ikut mengawal pemurnian tembakau khas Blitar yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar. Rencananya, varietas tembakau khas Blitar akan diluncurkan pada tahun 2021 mendatang.
“Pemurnian varietas telah berjalan empat tahun dan tahun ini tahun terakhir. Insya Allah tahun ini sudah lulus uji varietas dari Kementerian Pertanian dan sidangnya bulan Maret tahun depan. Mudah-mudahan nanti setelah ada pemurnian, kita bisa mengembalikan mutu dan kualitas tembakau kita,” ungkapnya.
Sunyoto menambahkan, APTI sebagai perkumpulan petani tembakau akan berupaya menjembatani komunikasi antara petani tembakau dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar. Sehingga pendampingan-pendampingan dan program dari dinas untuk pengembangan pertanian tembakau bisa berjalan optimal.
“Akhirnya nanti dinas tahu, apa yang perlu difasilitasi dan dari petani sendiri apa yang perlu dibantu untuk pengembangan dan peningkatan mutu kualitas tembakau,” jlentrehnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Ir Wawan Widianto dalam kesempatan ini berharap adanya reorganisasi APTI ini, selain bisa mewadahi aspirasi dan kebutuhan petani, juga para pengurusnya memiliki komitmen kuat untuk memajukan tembakau Blitar.
Baca Juga : Kunker ke Kabupaten Blitar, Komisi D DPRD Bojonegoro Sharing Terkait Pembangunan
“Saya mendorong APTI ini punya kekuatan, bisa mengakomodasi semua pelaku usaha tembakau. Sehingga sistem tembakau bisa jalan, pasar tembakau kita akan jalan seperti industri rokok. Dengan bersatu, kita akan punya daya tawar yang tinggi. Kalau kita jalan sendiri-sendiri, tidak mungkin pabrik rokok itu akan bisa percaya,” tandas Wawan.
Dikatakannya, APTI Kabupaten Blitar juga harus memaksimalkan fungsi-fungsi organiasi. Dalam hal ini, organisasi APTI didorong untuk memiliki tugas dan fungsi yang jelas di setiap bidangnya dalam rangka memaksimalkan kinerja dan menjalankan program kerja.
“Pengembangan tembakau harus diprogram secara baik dan terencana. Misal nanti ada seksi budidaya, tugasnya mencari informasi dan meng-update teknologi budidaya tembakau yang baik itu seperti apa dan duiji coba di sini. Kemudian seksi hama penyakit, seperti kita tahu setiap tanaman itu ada hama penyakitnya. Lalu terkait pemasaran, tugasnya mencari peluang pasar. Ini harus disesuaikan agar kita memiliki kekuatan dan tidak tertinggal," ucapnya.
Lebih dalam orang nomor satu di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menyampaikan, pihaknya tak henti-henti mendorong kembalinya kejayaan tembakau Kabupaten Blitar. Beragam program setiap tahun konsisten dijalankan. Di antaranya program yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Dalam hal ini, pihaknya menggandeng APTI untuk bersinergi sehingga cita-cita mengembalikan kejayaan tembakau Blitar benar-benar dapat terwujud.
“Kami akan terus dampingi APTI dan petani tembakau. Kami dampingi untuk strategi mencari pasar dan lainya. Dan dinas, terus berupaya mencari jenis-jenis tembakau yang diminati pasar. Beberapa upaya telah kami tempuh, seperti pemurnian varietas tembakau khas Blitar. Kami juga ajak teman-teman petani tembakau untuk studi banding. Sekarang era covid-19 belum. Nanti setelah pandemi, ini penting untuk membuka wawasan,” pungkasnya.