Insiden nahas dialami Wawan Lestari, warga Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pria 31 tahun itu ditemukan meninggal dunia saat pergi berwisata ke Pantai Ungapan, Selasa (8/9/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun media online ini, korban beserta para rombongan berangkat menuju Pantai Ungapan pada pukul 03.00 WIB. Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam kemudian, tepatnya pada pukul 06.00 WIB, korban beserta 7 orang rombongan lainnya tiba di pantai yang berlokasi di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang tersebut.
Baca Juga : Pejuang HAM Munir Kagumi Malik Fadjar, Berpulang pada Tanggal dan Bulan yang Sama
”Berdasarkan keterangan para saksi, korban dan ketujuh orang rombongan lainnya pergi ke Pantai Ungapan dengan mengendarai mobil,” kata Kasat Polairud Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan.
Selain korban, diterangkan Dwiko, 7 orang rombongan yang pergi ke pantai dengan mengendarai mobil bernopol N-1897-CU itu, diketahui bernama Fio (23), Samut Kistanto (28), Gagan Eko Prasetyo (32), Alfa Riski (19), Alfin K (20), dan istri korban yang bernama Andika Bunga (30). Beserta anak dari korban yang bernama Jeni Nanda (11).
”Setibanya di pantai Ungapan, korban beserta 7 orang rombongan lainnya sempat membuat tenda untuk beristirahat,” sambung perwira polisi dengan pangkat tiga balok di bahu ini.
Setelah menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak sembari menikmati teh dan kopi, lanjut Dwiko, korban beserta para rombongan menuju sungai muara Pantai Ungapan untuk bermain air.
”Dari keterangan para saksi, sesaat sebelum mandi di sungai muara, korban sempat diingatkan oleh istrinya agar tidak ikut temannya mandi. Alasannya karena korban tidak bisa berenang,” kata Dwiko.
Mendapat arahan tersebut, korban yang saat itu bermain di bibir sungai muara bersama anaknya, bergegas membawa putrinya untuk menjauh dari kawasan sungai. Namun beberapa saat kemudian, korban kembali bermain air bersama beberapa orang temannya.
Di mana, 4 orang lainnya termasuk korban yang diketahui bermain air itu, juga menyempatkan diri untuk mandi di sungai muara tersebut. Nahasnya, lantaran tidak menurut apa yang disampaikan oleh istrinya, tidak lama kemudian pria yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan swasta ini seketika tenggelam.
Mengetahui korban tenggelam, beberapa orang temannya yakni Riski dan Gagan bergegas menyelamatkan korban.
Baca Juga : Seorang Istri Serahkan Suami ke Pelakor: Saya Ikhlas ketimbang Sakit Hati
”Beberapa orang saksi sempat berupaya menolong korban. Namun mereka tidak mampu menyelamatkan korban dan justru nyaris ikut tenggelam,” terang Dwiko.
Lantaran upaya yang dilakukan dirasa sia-sia, kejadian ini pun akhirnya dilaporkan kepada petugas pantai. ”Anggota SAR yang mendapat laporan dan berada di sekitar lokasi kejadian, langsung berupaya menyelamatkan tubuh korban dengan menggunakan ring buoy (pelampung),” sambung Dwiko.
Meski sudah sesegera mungkin melakukan penyelamatan, nyatanya nyawa pria yang berusia lebih dari kepala tiga itupun tak bisa diselamatkan.
”Posisi tubuh korban sudah tenggelam di kedalaman sekitar 2 hingga 3 meter di dasar sungai muara. Ketika berhasil diangkat ke permukaan dan dibawa ke tepi sungai, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Secara lebih detil, dijelaskan Dwiko, korban ditemukan sekitar 1 jam setelah dikabarkan tenggelam. Tepatnya, sekitar 20 meter dari titik kejadian yang mengarah ke aliran sungai muara. ”Pihak keluarga menolak jika jasad korban di autopsi, dan bersedia membuat surat penyataan jika kematian korban murni karena musibah,” pungkasnya.