JATIMTIMES - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali mewabah di Kota Batu. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) menemukan puluhan ternak terjangkit hingga tiga sapi dilaporkan mati.
Kepala Distan-KP Kota Batu Heru Yulianto membenarkan. Tiga sapi yang diduga mati karena infeksi PMK itu milik peternak di Pendem, Junrejo dan Pesanggrahan. Ia menyebut, ketiganya diketahui ternak yang belum mendapat vaksin sebelumya.
Baca Juga : Kisah Nabi dengan Bangkai Kambing Cacat pada Telinga
"Sementara yang dilaporkan 3 sapi mati, 20-an terkena sakit," ujar Heru saat ditemui JatimTIMES, belum lama ini.
Ia menyebut, pihak dinas masih mengevaluasi dan merumuskan penanganannya terutama obat dan vaksin baru. Sebab, pada pengalaman sebelumnya, vaksin PMK diakomodir langsung dari anggaran pemerintah pusat atau APBN.
"Kita sampaikan segera dan dirapatkan dulu. Misalnya pakai BTT (Belanja Tidak Terduga), atau apa, masih kita susun," jelasnya.
Heru menambahkan, sejauh ini PMK yang menginfeksi hewan ruminansia di Kota Batu terjadi pada sapi yang didatangkan dari luar. Selain itu juga sapi atau ternak yang baru lahir dan belum tersentuh vaksin PMK.
"Yang kami tahu di lapangan yang kena itu yang belum vaksin. Ada yang baru lahir. Dimana pedagang sapi banyak yang memasukkan daei luar. Yang kemarin mati ternyata ambil dari Pujon. Kalau di Batu sudah mayoritas divaksin," kata dia.
Heru mengaku, pihaknya sudah menerjunkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk mendata, bersama pelapor desa untuk menyampaikan perkembangan. Dikatakannya, PMK menjadi penyakit yang mudah menular dengan penyebaran yang cepat.
Baca Juga : Atap Gedung SDN 4 Lebakharjo Malang Roboh, Siswa Terpaksa Belajar Bergantian
Dikhawatirkan PMK meluas, sehingga pihak Distan-KP merasa perlu terus dipantau dan dilakukan penanganan segera. Langkah lain selain vaksin juga disiapkan. Di antaranya seperti pembatasan sejumlah titik lalu lintas angkutan ternak nantinya yang masuk ke Kota Batu.
Heru memaparkan, jumlah ternak di Kota Batu saat inu keseluruhan ada 2.535 sapi potong, 8.535 sapi perah, 8.832 7.190 domba, dan babi sebanyak 190 ekor. Mengenai berapa sapi dan ternak lain yang tervaksin, Heru tak menjelaskan secara rinci. Ia hanya memastikan ribuan sapi perah dan potong mayoritas zudah divaksin PMK.
"Untuk obat dan vaksin (anggaran) masih disusun, kemungkinan bisa pakai BTT. Sebab PMK tahun 2022 sampai Mei 2024 kemarin langsung dicover dari APBN pusat. Mulai obat, vaksin, vitamin dan operasionalnya. Kalau tahun ini tidak ada," imbuh Heru.