Jajaran pengurus, kader, dan simpatisan Partai Golongan Karya (Golkar) dilarang menjelekkan pihak lain dalan proses kontestasi pemilihan bupati-wakil bupati Banyuwangi masa bakti 2020-2025.
Menurut Ruliyono, ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi, pilbup Banyuwangi merupakan momentum yang dimanfaatkan maksimal oleh pengurus dan kader Partai Golkar. Tujuannya untuk memantapkan konsolidasi dan berupaya maksimal dalam memenangkan paslon H Yusuf Widyatmoko-KH Muhammad Riza Azizy (Mas Yusuf-Gus Riza wajib) dalam pilbup Banyuwangi 9 Desember 220 mendatang dengan cara yang elegan.
Baca Juga : Salat Duha dan Nyekar, Cara Gus Acing-Mas Kiai Sebelum Daftar ke KPU Sumenep
"Dalam alam demokrasi, perbedaan merupakan hal yang wajar. Namun setelah rekomendasi turun, semua pengurus dan kader wajib mengindahkan instruksi dan perintah DPP Partai Golkar untuk memenangkan paslon Mas Yusuf-Gus Riza,” ucap politisi asal Glenmore tersebut.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, DPD Partai Golkar menggelar seminar pemenangan pilkada 2020 DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi. Tema yang diangkat: Memperkokoh Konsolidasi Menuju Pemenangan Mas Yusuf-Gus Riza.
Acara tersebut digelar di Sasono Waringin Agung Kantor DPD Partai Golkar Banyuwangi (5/9/2020) dan dihadiri langsung oleh Mas Yusuf bersama istri, Minuk Uliawati, dan Gus Riza.
Selanjutnya Ruliyono berharap pengurus dan kader Partai Golkar untuuk melakukan kunjungan door to door dan meyakinkan masyarakat paslon Mas Yusuf-Gus Riza merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan kemajuan dan kejayaan Banyuwangi.
”Banyuwangi tidak ingin kasus yang terjadi seperti di kabupaten/kota yang sempat mengalami kejayaan, namun karena rakyat salah memilih figur pemegang estafet kepemimpinan, akhirnya mengalami kemunduran dan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan,” ucapnya.
Sementara H Yusuf Widyatmoko, dalam kesempatan tersebut mengingatkan tugas jajaran dan kader Partai Golkar adalah bekerja keras dan maksimal memenangkan paslon yang diusung koalisi Partai Demokrat (PD), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKS dan Partai Golkar.
“Kewajiban kami apabila Allah menakdirkan menjadi bupati Banyuwangi adalah membantu memenangkan dalam pemilihan legislatif (pileg ) 2024 mendatang. Semuanya merupakan amanah yang harus dilaksanakan secara optimal,” kata pria berpenampilan kalem itu.
Baca Juga : Mendagri Larang Konvoi, Pendaftaran Hendy - Gus Firjoun Diiringi Ribuan Massa
Selanjutnya Mas Yusuf menceritakan liku-liku perjalanan perjuangan dia dalam membangun komunikasi politik dengan beberapa partai sampai akirnya mendapatkan rekomendasi, termasuk dari Partai Golkar.
Dia menambahkan semua proses dilakukan secara teliti, hati-hati dan rapi serta diketahui oleh banyak pihak setelah pasti mendapatkan rekomendasi dari empat parpol besar yang ada di Banyuwangi.
Lebih lanjut Mas Yusuf mengutip pernyataan Ustad Ghofar yang menggambarkan perjalanan politik yang lalu seperti gambaran cerita Nabi Yusuf yang ada di Alquran. Ibaratnya sebagai sosok yang dibuang dan disia-siakan kemudian ada yang menolong yang tentunya wajib melakukan balas budi terhadap yang telah menolong dan menyelamatkannya.