Sampai saat ini, masyarakat Kabupaten Malang masih dibuat menunggu realisasi wacana Pemkab Malang untuk pemasangan wifi gratis yang dapat diakses di setiap desa.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Wahyu Hidayat menyatakan, untuk penempatan titik pemasangan wifi, tidak seluruh desa akan mendapatkan. Pasalnya, ada beberapa desa di Kabupaten Malang yang sudah ada spot-nya.
Baca Juga : Habiskan Anggaran Puluhan Juta, Website Resmi DPRD Pamekasan Tak Berfungsi
"Yang blankspot saja yang selama ini belum ada. Kemudian yang blankspot itu yang kami anggarkan," katanya.
Namun di sisi lain, warga yang tinggal di wilayah dengan jumlah kepadatan penduduk tinggi sering mengalami akses jaringan wifi yang lambat. Karena itu, hal tersebut juga menjadi pertimbangan sendiri bagi Pemkab Malang meski sudah ada spot-nya.
"Yang kalau kapasitasnya kurang, kami tambah. Kami sekarang sedang mapping (pemetaan) bersama Dinas kominfo dan Dinas Pendidikan," ujar Wahyu.
Untuk pengadaan wifi ini, letak geografis Kabupaten Malang yang luas hingga daerah-daerah yang terpelosok masih terus membuat Pemkab Malang memeras otak. Pemkab ingin penempatan wifi tersebut dapat berjalan maksimal.
Sementara, beberapa wilayah di Malang selatan akan menjadi sasaran sedikit lebih banyak daripada wilayah lainnya. "Kecamatan-kecamatan yang ada di Malang selatan nanti tentu akan sedikit banyak penempatannya. Di pegunungan itu kami akan cek. Tapi penempatannya ini, kami juga melihat kecamatan-kecamatan yang kepadatan tinggi dan luas ya," ungkap Wahyu.
"Kecamatan yang terletak di dataran tinggi tentu akan lebih banyak. Kemudian kecamatan-kecamatan yang agak jauh nanti kita akan dilihat titik-titiknya. Kami tidak sembarangan menempatkan agar nanti maksimal penempatan wifi-nya," lanjut dia.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Bupati Malang Sanusi mengatakan telah mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk wifi yang sudah didok dan tinggal menunggu persetujuan dari gubernur. Sementara Sekda Wahyu menerangkan, realisasi tersebut masih menunggu didoknya APBD perubahan.
Baca Juga : Tuntaskan Tahap Coklit, KPU Banyuwangi Lanjut Tahap Rekapitulasi
“Realisasinya setelah didoknya APBD perubahan. Kan ini masuk dalam APDB perubahan. Tetapi perencanaan, di mana nanti plotingnya, terus nanti mekanismenya seperti apa, ini sudah mulai disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo,” ujarnya.
Rp 15 miliar seperti yang dikatakan Sanusi nantinya akan masih dievaluasi lantaran hal tersebut masih dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan. Belum masuk pada tahap pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.
"Itu kan kemarin masih pembasahan KUA-PPAS perubahan. Kami belum membahas pada tahap APBD Perubahan. Nanti penyesuaian-penyesuainnya, kamibakan panggil Dinas Kominfo dengan Dinas pendidikan untuk menyusun, menilai uang. Ya beberapa nilainya akan ditentukan," jelasnya.
Wahyu menegaskan bahwa alokasi anggaran Rp 15 miliar tersebut belum pasti. Pemkab mengaku masih akan melanjutkan dan menemukan berbagai kemungkinan terkait nilai alokasi anggaran wifi tersebut. "Belum, belum finis. Nanti akan kami lanjutkan. Nanti kan kemungkinannya bisa lebih bisa kurang," tandasnya.