Dukungan Pemkab Lumajang untuk proses tambahan pengajuan gas elipji 3 kilogram dinilai cukup baik oleh Hiswana Migas. Ini berbeda dengan di Jember, yang prosesnya cukup ruwet, dan terlalu banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
Ketua Hiswana Migas DPC Jember Drs. H. Soepratigto M.Si mengataka, untuk meminta tambahan pengiriman gas bersubsidi memang memerlukan rekomendasi dari Pemkab.
Baca Juga : DPMD Sumenep Pastikan Pilkades PAW Tetap Digelar Tahun Ini
"Kalau di Lumajang mudah dan cepat, begitu kami mengajukan, langsung mendapatkan rekomendasi, sehingga proses pengirimannya juga bisa lebih cepat," kata Soepratigto kepada sejumlah awak media, pada hari ini, Jumat (14/8).
Di Jember untuk urusan tambahan pengiriman Elpiji dari Pertamina kadang prosesnya sedikit ruwet, bahkan masih diminta untuk melengkapi sejumlah data.
"Ini ada pesan WhastApp dari Kabag Ekonomi di Jember, kita masih diminta data distribusinya kemana saja, peruntukannya bagaimana dan lain-lain. Saya jawab, kalau di Lumajang tidak ada ruwet macem-macem seperti ini. Kemudian saya kirimkan contoh yang dari Lumajang," kata Soepratigto usai membacakan pesan WhatsApp yag dikirim oleh Kabag Ekonomi Pemkab Jember.
Soepratigto juga menyebut, jika pengiriman gas elpiji 3 kilogram mengalami keterlambatan, maka di masyarakat disebut dengan kelangkaan gas bersubsidi.
Baca Juga : Pemkab Jember Salurkan BTT Untuk 3.113 Pekerja Pariwisata dan Seni Budaya
"Soal disebut ada kelangkaan itu sudah bisa kami alami. itu rutin bagi kami. Kebutuhan masyarakat kadang memang berubah-ubah jumlahnya, makanya kami kadang harus meminta tambahan kuotanya," kata Soepratigto kemudian.