Puluhan kepala desa (Kades) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berkumpul dan menggelar pemilihan ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) periode 2020-2025 di Hotel De Bahgraf, Kamis (6/8/2020) pagi.
Pemilihan ketua AKD tahun ini diduga kuat sarat kepentingan politik. Sebab, Kabupaten Sumenep akan menggelar Pilbup serentak pada 09 Desember 2020 mendatang. Kepala desa dikhawatirkan dan diduga akan diseret dalam upaya dukung mendukung untuk kepentingan calon bupati.
Baca Juga : Bupati Jember: Kenaikan Pangkat ASN Jangan Dipolitisir
"Jadi kalau Pilkada harus satu suara dari saya, tapi di Pilkada ini tidak mungkin karena kepala desa harus netral. Namun personalnya pasti afiliasinya berbeda," kata H. Miskun Legiyono yang baru terpilih sebagai ketua AKD baru.
"Jujur saja, dari 332 kepala desa yang ada di Sumenep apabila tidak mau satu suara silahkan minggir dan tidak usah bergabung atau bernaung di asosiasi kepala desa (AKD)," terang Yon, sapaan akrab H. Miskun Legiyono.
Saat dicecar awak media soal satu suara tersebut arah dukungannya kepada calon yang mana?, pria yang yang kini juga menjabat sebagai Kepala Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep itu mengaku, belum mengetahui hal itu.
Hanya saja, kata Yon, jika dari awal terbentuknya AKD Sumenep tersebut yang merapat dan menjadi pembina yakni MH. Said Abdullah (Ketua Banggar DPR RI). Dengan catatan, AKD harus mengikuti semua bimbingannya.
Baca Juga : Bupati Jember: Kenaikan Pangkat ASN Jangan Dipolitisir
"Kalau tidak mau dibina, ya biar dibinasakan. Namun saya tidak mau mengatakan itu isyarat, karena kepala desa harus netral," tegasnya.